Antarajawabarat.com,29/8 - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, terus menggelar razia anak jalanan dan pengemis untuk menekan jumlah mereka karena semakin bertambah.
"Razia rutin anak jalanan dan pengemis di Kota Cirebon akan terus dilakukan, untuk mengurangi jumlah mereka," kata Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP), Kota Cirebon, Andi Armawan, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya akan berusaha menekan dan mengarahkan mereka supaya mendapatkan bimbingan berbagai keahlian wirausaha mandiri, membangkitkan pola pikir mereka lebih utama.
"Hasil razia anak jalanan dan pengemis akan disalurkan untuk dibina bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terkait penanganannya. Ia pula berinovasi dengan menginstruksikan setiap petugas Satpol PP untuk menjaring anjal maupun gepeng yang mereka temui di lingkungan Kota Cirebon.
Semua anak jalanan dan gelandangan, pengemis yang berhasil terjaring rencanannya dikirimkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Sitopeng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Sementara itu Kur, salah seorang pengemis mengaku, terpaksa mencari penghasilan di jalan menjadi pengemis karena tidak memiliki keahlian dan modal untuk usaha, sedangkan kebutuhan hidup harus terpenuhi.
Ia menambahkan, setelah memiliki kemampuan wirausaha mandiri dan disediakan modal usaha, berjanji akan berhenti menjadi pengemis karena terpaksa dorongan kebutuhan.***4***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Razia rutin anak jalanan dan pengemis di Kota Cirebon akan terus dilakukan, untuk mengurangi jumlah mereka," kata Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP), Kota Cirebon, Andi Armawan, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya akan berusaha menekan dan mengarahkan mereka supaya mendapatkan bimbingan berbagai keahlian wirausaha mandiri, membangkitkan pola pikir mereka lebih utama.
"Hasil razia anak jalanan dan pengemis akan disalurkan untuk dibina bersama Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terkait penanganannya. Ia pula berinovasi dengan menginstruksikan setiap petugas Satpol PP untuk menjaring anjal maupun gepeng yang mereka temui di lingkungan Kota Cirebon.
Semua anak jalanan dan gelandangan, pengemis yang berhasil terjaring rencanannya dikirimkan ke Balai Latihan Kerja (BLK) di Sitopeng, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Sementara itu Kur, salah seorang pengemis mengaku, terpaksa mencari penghasilan di jalan menjadi pengemis karena tidak memiliki keahlian dan modal untuk usaha, sedangkan kebutuhan hidup harus terpenuhi.
Ia menambahkan, setelah memiliki kemampuan wirausaha mandiri dan disediakan modal usaha, berjanji akan berhenti menjadi pengemis karena terpaksa dorongan kebutuhan.***4***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013