Pemerintah Kota Cirebon di Provinsi Jawa Barat mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan atau Gemarikan guna mencegah stunting pada anak.
"Kami terus mengkampanyekan Gemarikan kepada semua lapisan masyarakat," kata Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati di Cirebon, Rabu.
Dia menyampaikan perlunya penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi ikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Selain merupakan sumber protein hewani, ikan mengandung Omega-3, iodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, dan taurin. Di samping kaya nutrisi, ikan harganya cukup terjangkau.
"Jadi baik dikonsumsi oleh masyarakat, terutama yang memiliki balita dan anak-anak," kata Eti.
Dia menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melibatkan instansi lintas sektoral.
"Kami sudah meminta semua dinas bergerak untuk menekan angka tengkes, karena ini merupakan kerja kolektif," katanya.
Angka kasus stunting pada anak di Kota Cirebon yang pada 2022 mencapai 30,6 persen sudah turun menjadi 17 persen pada Mei 2023.
"Saat ini sudah turun di angka 17 persen, diharapkan akhir tahun bisa kembali turun," kata Eti.
Pemerintah menjalankan berbagai program intervensi untuk menurunkan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Program intervensi yang dijalankan mencakup bantuan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, peningkatan pelayanan konsultasi gizi dan kesehatan, pendampingan keluarga, hingga peningkatan akses terhadap fasilitas penyediaan air bersih dan sanitasi layak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kami terus mengkampanyekan Gemarikan kepada semua lapisan masyarakat," kata Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati di Cirebon, Rabu.
Dia menyampaikan perlunya penyuluhan mengenai pentingnya konsumsi ikan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Selain merupakan sumber protein hewani, ikan mengandung Omega-3, iodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, dan taurin. Di samping kaya nutrisi, ikan harganya cukup terjangkau.
"Jadi baik dikonsumsi oleh masyarakat, terutama yang memiliki balita dan anak-anak," kata Eti.
Dia menyampaikan bahwa upaya pencegahan dan penanggulangan stunting melibatkan instansi lintas sektoral.
"Kami sudah meminta semua dinas bergerak untuk menekan angka tengkes, karena ini merupakan kerja kolektif," katanya.
Angka kasus stunting pada anak di Kota Cirebon yang pada 2022 mencapai 30,6 persen sudah turun menjadi 17 persen pada Mei 2023.
"Saat ini sudah turun di angka 17 persen, diharapkan akhir tahun bisa kembali turun," kata Eti.
Pemerintah menjalankan berbagai program intervensi untuk menurunkan angka kasus stunting menjadi 14 persen pada 2024.
Program intervensi yang dijalankan mencakup bantuan pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, peningkatan pelayanan konsultasi gizi dan kesehatan, pendampingan keluarga, hingga peningkatan akses terhadap fasilitas penyediaan air bersih dan sanitasi layak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023