Antarajawabarat.com,6/8 - Volume sampah di sepanjang jalur utama Pantura Cirebon dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meningkat dibandingkan sebelumnya selama arus mudik Lebaran.
"Selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1434 Hijriyah mula H-7 hingga H-2 volumen sampah sepnajng jalan utama Pantura Cirebon meningkat, akibat pemudik membuang sampah tersebut sembarangan," kata Mahmud, salah seorang petugas kebersihan di jalur utama Pantura Cirebon, Selasa.
Ia menambahkan, biasanya dari Tempat Pembuangan Sampah sementara mengangkut dua truk sampah untuk dibuang di TPA, kini mencapai empat truk akibat meningkatnya volume sampah tersebut.
"Jenis sampah yang dibawa oleh para pemudik asal Jakarta yang berhenti sepanjang jalur utama Pantura Cirebon dan Indramayu merupakan sampah non organik, yang mendominasi plastik, cup minuman kemasan, botol minuman ringan,"katanya.
Sementara itu Suparno pengangkut sampah di jalur utama Pantura Kabupaten Indramayu mengaku, kiriman sampah dari jalan utama Pantura yang dilalui para pemudik meningkat, biasanya paling satu truk sehari kini mencapai empat truk.
Sebagian sampah yang bisa dijual, kata dia, dipungut para pemulung yang sengaja melintasi jalur utama Pantura seperti platik bekas minuman air kemasan, cup air, kaleng alumunian, tetapi yang kotor dan tidak ada harganya diterlantarkan berantakan.
Dirinya berharap pemudik yang melintasi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tertib membuang sampah pada tempatnya, sehingga tidak menyulitkan petugas kebersihan di Pantura. Selama ini mereka kurang memperhatikan sehingga setelah arus mudik dan balik sampah menumpuk di jalan.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
"Selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1434 Hijriyah mula H-7 hingga H-2 volumen sampah sepnajng jalan utama Pantura Cirebon meningkat, akibat pemudik membuang sampah tersebut sembarangan," kata Mahmud, salah seorang petugas kebersihan di jalur utama Pantura Cirebon, Selasa.
Ia menambahkan, biasanya dari Tempat Pembuangan Sampah sementara mengangkut dua truk sampah untuk dibuang di TPA, kini mencapai empat truk akibat meningkatnya volume sampah tersebut.
"Jenis sampah yang dibawa oleh para pemudik asal Jakarta yang berhenti sepanjang jalur utama Pantura Cirebon dan Indramayu merupakan sampah non organik, yang mendominasi plastik, cup minuman kemasan, botol minuman ringan,"katanya.
Sementara itu Suparno pengangkut sampah di jalur utama Pantura Kabupaten Indramayu mengaku, kiriman sampah dari jalan utama Pantura yang dilalui para pemudik meningkat, biasanya paling satu truk sehari kini mencapai empat truk.
Sebagian sampah yang bisa dijual, kata dia, dipungut para pemulung yang sengaja melintasi jalur utama Pantura seperti platik bekas minuman air kemasan, cup air, kaleng alumunian, tetapi yang kotor dan tidak ada harganya diterlantarkan berantakan.
Dirinya berharap pemudik yang melintasi Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tertib membuang sampah pada tempatnya, sehingga tidak menyulitkan petugas kebersihan di Pantura. Selama ini mereka kurang memperhatikan sehingga setelah arus mudik dan balik sampah menumpuk di jalan.***3***
Enjang S
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013