Antarajawabarat.com,26/7 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan dirinya enggan terlibat dalam usulan pergantian nama Provinsi Jawa Barat dengan nama yang memiliki jati diri Sunda oleh Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat.

"Saya tidak mau terlibat dalam pembahasan pro dan kontra. Itu urusan masyarakat saya," kata Ahmad Heryawan, usai melantik pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemprov Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat.

Heryawan menegaskan, sampai saat ini dirinya masih menjalankan tugasnya sebagai gubernur dari wilayah yang bernama Provinsi Jawa Barat.

"Hari ini saya sedang menjalankan sebagai Gubernur Jawa Barat dan namanya Jawa Barat," kata dia.

Ketika ditanyakan apakah usulan tersebut merupakan hal penting, Heryawan memilih untuk tetap bekerja keras menjalankan kewajibannya sebagai kepala daerah di provinsi yang penduduknya mencapai sekitar 44,5 juta orang.

"Saya akan tetap bekerja keras saja untuk Provinsi Jawa Barat," kata dia.

Dirinya menyarankan agar persoalan tentang usulan perubahan nama Provinsi Jawa Barat itu diserahkan kepada ahli atau pakarnya.

"Tanya saja kepada para pakar, saya tidak mau terlibat konflik atau hal yang pro dan kontra. Saya hanya mau kerja keras saja," ujar Heryawan.

Nama Provinsi Jawa Barat diusulkan untuk diganti dengan nama yang memiliki jati diri Sunda oleh Komunitas Pengkaji Pergantian Nama Provinsi Jawa Barat karena Jawa Barat bukanlah nama tetapi lebih kepada kawasan regional yang sekarang sudah tak relevan dengan kondisi nyatanya.

"Nama Jawa Barat itu adalah pulau Jawa bagian barat. Bukan nama yang ada filosofinya. Realitanya juga sekarang ada yang lebih barat di pulau Jawa selain Jawa Barat, yakni Banten dan DKI," kata Juru Bicara Komunitas Asep Saepul Muhtadi, di Bandung.

Ditemui yang ditemui wartawan usai audiensi dengan DPRD Jawa Barat di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro Kota Bandung, kemarin, Asep mengatakan ide itu pun bukan instan.

Menurut dia, sebelumnya pada tanggal 17 Desember 2012 di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) telah ada diskusi kecil antara beberapa tokoh Jawa Barat untuk merundingkan pergantian nama ini.

Ia menuturkan, saat itu setiap tokoh mengungkapkan argumentasinya dari berbagai segi tentang perlunya Jawa Barat berganti nama.

"Ide ini sebetulnya tindak lanjut dari ketertundaan agenda yang sudah 7 bulan. Untuk berganti nama kita kan gak bisa bikin sendiri. Kita harus lihat aspek legalitas dan kami siap berargumentasi jika diperlukan oleh pihak formal," katanya.

Ketika ditanyakan mengenai alasan sepenting apa nama Jawa Barat diganti, Asep mengaku pergantian nama ini akan memberi dampak psikologis pada jati diri masyarakat.

Perubahan ini, kata dia, bersifat substansial agar merubah mindset masyarakat Jawa Barat yang kental dengan nilai kesundaan menjadi semakin maju.***1***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013