Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, menyiapkan program menata kota untuk delapan kawasan kelurahan di empat kecamatan yang dinilai masih kumuh, sehingga perlu penataan agar terlihat indah dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di daerah itu.
"Kabupaten Garut ada beberapa wilayah kelurahan dan kecamatan kawasan kumuhnya ini ada empat kecamatan, delapan kelurahan, ini terutama di wilayah kota," kata Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut Ajid Syayidin melalui siaran pers di Garut, Selasa.
Baca juga: Satpol PP Garut siagakan tim patroli siber berantas prostitusi daring
Delapan kelurahan yang dinilai masih kumur itu tersebar di Kecamatan Garut Kota sebanyak lima kelurahan dan masing-masing satu kelurahan di Kecamatan Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.
"Itu yang harus ditangani oleh Disperkim terkait beberapa kawasan kumuh, terutama di kawasan kota," katanya.
Upaya menyelesaikan kawasan kategori kumuh itu, kata dia, dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran.
Ia menyampaikan tahun anggaran 2023 penataan kota dalam Program Nata Kota difokuskan di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, dengan besaran anggaran Rp923 juta dengan target selesai September 2023.
"Itu didahulukan bukan berarti menyampingkan wilayah lain, karena keterbatasan anggaran yang kita sediakan oleh pemerintah daerah, hanya bisa untuk tahun sekarang satu wilayah kelurahan di Garut Kota," katanya.
Ia menyebutkan penataan daerah itu meliputi perbaikan jalan lingkungan, drainase, Mandi Cuci Kakus (MCK) umum, pembuatan Ruang Terbuka Publik (RTP), pembuatan tempat sampah, hingga perbaikan rumah tidak layak huni.
Baca juga: KONI Garut sebut atlet silat raih emas di SEA Games sudah dijagokan sebelumnya
Selain itu, lanjut dia, Sukamenteri merupakan kawasan padat penduduk sehingga perlu ada penanganan bencana kebakaran dengan pemasangan alat-alat pemadam kebakaran, juga masyarakatnya dilatih tentang penanganan kebakaran.
"Penataan lingkungan termasuk juga sampah ya, diharapkan warga masyarakat bisa disiplin, di dalam membuang sampah tidak sembarangan, termasuk juga mengurai sampah di beberapa jenis, apakah sampah organik, sampah anorganik," katanya.
Ia berharap adanya penataan kota itu bisa menyelesaikan masalah kekumuhan perkotaan Kabupaten Garut yang akhirnya nanti memberikan dampak positif terhadap lingkungan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan nyaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Kabupaten Garut ada beberapa wilayah kelurahan dan kecamatan kawasan kumuhnya ini ada empat kecamatan, delapan kelurahan, ini terutama di wilayah kota," kata Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut Ajid Syayidin melalui siaran pers di Garut, Selasa.
Baca juga: Satpol PP Garut siagakan tim patroli siber berantas prostitusi daring
Delapan kelurahan yang dinilai masih kumur itu tersebar di Kecamatan Garut Kota sebanyak lima kelurahan dan masing-masing satu kelurahan di Kecamatan Karangpawitan, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.
"Itu yang harus ditangani oleh Disperkim terkait beberapa kawasan kumuh, terutama di kawasan kota," katanya.
Upaya menyelesaikan kawasan kategori kumuh itu, kata dia, dilakukan secara bertahap mengingat keterbatasan anggaran.
Ia menyampaikan tahun anggaran 2023 penataan kota dalam Program Nata Kota difokuskan di Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, dengan besaran anggaran Rp923 juta dengan target selesai September 2023.
"Itu didahulukan bukan berarti menyampingkan wilayah lain, karena keterbatasan anggaran yang kita sediakan oleh pemerintah daerah, hanya bisa untuk tahun sekarang satu wilayah kelurahan di Garut Kota," katanya.
Ia menyebutkan penataan daerah itu meliputi perbaikan jalan lingkungan, drainase, Mandi Cuci Kakus (MCK) umum, pembuatan Ruang Terbuka Publik (RTP), pembuatan tempat sampah, hingga perbaikan rumah tidak layak huni.
Baca juga: KONI Garut sebut atlet silat raih emas di SEA Games sudah dijagokan sebelumnya
Selain itu, lanjut dia, Sukamenteri merupakan kawasan padat penduduk sehingga perlu ada penanganan bencana kebakaran dengan pemasangan alat-alat pemadam kebakaran, juga masyarakatnya dilatih tentang penanganan kebakaran.
"Penataan lingkungan termasuk juga sampah ya, diharapkan warga masyarakat bisa disiplin, di dalam membuang sampah tidak sembarangan, termasuk juga mengurai sampah di beberapa jenis, apakah sampah organik, sampah anorganik," katanya.
Ia berharap adanya penataan kota itu bisa menyelesaikan masalah kekumuhan perkotaan Kabupaten Garut yang akhirnya nanti memberikan dampak positif terhadap lingkungan masyarakat yang lebih sehat, aman, dan nyaman.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023