Antarajawabarat.com, 24/6 - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jabar, terus berupaya menggenjot program ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 60 persen, sesuai rencana tata ruang wilayah (RTRW).

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Ginanjar, mengatakan, upaya menata ulang masalah penghijauan sesuai program dari pemerintah pusat yang mengharuskan hutan kota sebanyak 1.000 hektare.

"Tata ulang kawasan hijau merupakan skala prioritas yang harus dilaksanakan. Diantaranya dengan upaya pembenahan dan penghijauan di sekitar wilayah perkotaan, termasuk di setiap perbatasan," katanya, Minggu.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan berbagai upaya penghijauan dengan meremajakan pohon-pohon yang dianggap sudah tua dan diganti dengan baru.

Selain upaya penghijauan dikawasan perkotaan, pihaknya telah merehabilitasi lahan kritis melalui sosialisasi kebeberapa kecamatan bekerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jabar.

"Meskipun lahan kritis di Cianjur masih cukup luas, dimana tercatat lahan kritis yang ada lebih kurang tinggal 47.000 hektare. Saat ini kita galakan program tiada hari tanpa menanam," ucapnya.

Diharapkan konsep program tersebut menjadi solusi penghijauan dan penangan lahan-lahan kritis, sehingga ketika lahan kritis telah tertangani, maka nantinya akan menekan tingkat bencana alam.

Sebab, tambah dia, selama ini kejadian bencana alam lebih dikarenakan faktor lahan yang kritis. Selain itu, pihaknya meluncurkan berbagai program gerakan penghijauan dan rehabilitasi melibatkan masyarakat.

"Bukan hanya itu, saat ini sudah banyak lembaga pendidikan maupun elemen masyarakat yang minta bantuan untuk sama-sama melakukan penanaman pohon di semua wilayah," pungkasnya.

Ahmad Fikri

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013