Presiden Joko Widodo meminta lahan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), terutama yang berkonsep terintegrasi transportasi atau Transit Oriented Development (TOD) dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan hunian oleh masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan hunian milenial yang terintegrasi dengan Stasiun KRL Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, Kamis.

"Di pusat-pusat kota memang tanah-tanah KAI yang banyak TOD-nya harus segera dikerjakan dibangun seperti ini. Sehingga kekurangan hunian baik milenial maupun masyarakat itu bisa tersedia dengan baik," kata Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa hunian berkonsep TOD yang dibangun oleh Perumnas di kawasan Stasiun Pondok Cina ini akan dikembangkan di kota-kota besar, khususnya yang sudah mengalami kemacetan.

Menurut Presiden, pembangunan hunian vertikal dibutuhkan di kota-kota besar, tidak hanya di Jabodetabek.

Selain dapat menjangkau berbagai fasilitas umum, seperti kampus dan rumah sakit, serta fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan, hunian vertikal berkonsep TOD dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi oleh masyarakat.

Oleh sebab itu, Kepala Negara meminta agar pembangunannya dilakukan dengan menjalin kerja sama antara pemerintah dengan BUMN, yakni Kementerian PUPR, Perumnas dan PT KAI.

"Hunian yang terintegrasi dengan transportasi massa itu yang diperlukan. Tidak semua orang pakai mobil, semuanya beli mobil, sehingga macet di mana-mana. Saya kira jangka panjang ini contoh yang baik," kata Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan ada 81 juta warga generasi milenial dengan status yang berbeda, belum mendapat fasilitas rumah.
Di saat yang sama, total penduduk di perkotaan sudah mencapai 56,7 persen, sedangkan penduduk desa 43,3 persen.

"Wilayah kota akan semakin padat dan menantang dalam mengatur transportasi dan hunian untuk masyarakat. Karena itu, kami dengan Kementerian PUPR berinisiasi untuk mengkoordinasikan seluruh BUMN, Perumnas, Adhi Karya dan tentu PT Kereta Api yang punya lahan seperti kawasan hari ini," kata Erick.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar hunian milenial berkonsep Transit-Oriented Development (TOD) atau Kawasan Berorientasi Transit turut dibangun di kota-kota lain yang mengalami kemacetan, selain di Jakarta dan sekitarnya.

“Saya tadi sudah perintahkan dibangun, tidak di Jakarta dan sekitarnya saja, tapi di kota-kota yang mengalami kemacetan harus. TOD seperti ini,” kata Jokowi saat meresmikan hunian milenial untuk Indonesia di Depok, Jawa Barat, Kamis.

Jokowi mengatakan hunian milenial terintegrasi di kawasan Margonda, Depok, tersebut memiliki ruangan dan kamar yang sangat bagus. Hunian tersebut juga dilengkapi fasilitas pendukung yang memadai.

“Dan yang paling penting ini disiapkan untuk hunian milenial, yang kalau mereka beli bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat sudah masuk ke (Kereta Komuter) KRL. Kemana-mana pun bisa,” kata Jokowi.

Dengan integrasi ke jalur kereta komuter KRL, kata Jokowi, para generasi milenial dapat melepas ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan turut mengurangi kemacetan khususnya di Jabodetabek.

Menurut Jokowi, hunian milenial di Depok ini ditawarkan dengan harga yang terjangkau, yakni hunian subsidi dengan FLPP sekitar Rp200 juta, dan nonsubsidi di sekitar Rp300 juta dan Rp500 juta.

Jokowi mengapresiasi hunian gagasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir itu karena terhubung dengan kereta api.


"Saya sangat menghargai ide besar dan dilaksanakan, pembangunan TOD (transit oriented development) baru, utamanya di kota-kota yang sudah macet di semua titik; dan hari ini kita lihat ini gagasan Menteri ET (Erick Thohir) harus kita apresiasi," kata Jokowi di Depok, Jawa Barat, Kamis.

Jokowi yang sempat meninjau hunian tersebut menjelaskan kondisi ruangan kamar bagus dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk milenial.

"Yang paling penting, ini disiapkan untuk hunian milenial, yang kalau mereka beli, bonusnya dapat (akses mudah) kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat sudah masuk ke KRL," katanya.

Menurutnya, hunian terintegrasi dengan transportasi seperti itu akan mengurangi penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi yang dapat membuat kemacetan.

Jokowi juga mengapresiasi pembangunan hunian yang dilakukan dekat dengan universitas serta rumah sakit.

"Yang paling saya senang di Depok ini melompat mau ke rumah sakit dekat, ke UI dekat, ke HI juga dekat, karena langsung loncat ke kereta api sampai dalam waktu yang singkat ke mana-mana," katanya.

Jokowi kemudian meresmikan hunian tersebut yang ditandai dengan pemutaran kunci yang mengaktifkan bunyi sirine.

"Dengan mengucap bismillahirohmanirrohim, pagi hari ini saya resmikan Hunian Milenial untuk Indonesia yang ada di Depok," ujarnya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden minta manfaatkan lahan TOD milik KAI atasi kekurangan hunian

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023