Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat lima rumah di Kampung Pasirmanglid, Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara terancam pergerakan tanah, Selasa (11/4), sehingga tujuh kepala keluarga terpaksa mengungsi.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Selasa, mengatakan rumah yang terancam dihuni tujuh kepala keluarga dengan 21 jiwa mengungsi ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah dan menumpang di rumah sanak saudaranya.
"Kami masih melakukan pendataan lebih lengkap dan sudah mengirim petugas serta bantuan yang dibutuhkan warga selama mengungsi karena ditakutkan pergerakan tanah terus meluas," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta warga di wilayah tersebut siaga dan siap mengungsi ketika pergerakan tanah terus meluas terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan.
Camat Sukanagara Roby Erlangga mengatakan lima rumah yang terancam mengalami kerusakan berbagai kategori akibat pergerakan tanah dengan rincian dua rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan, sehingga tujuh kepala keluarga terpaksa diungsikan.
"Kondisi tanah yang labil membuat warga terancam keselamatannya kalau masih bertahan di dalam rumah. Untuk menyelamatkan jiwa, warga yang terdampak langsung dievakuasi ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah," katanya.
Bahkan tutur Camat Sukanagara, pihaknya telah mendirikan tenda bersama Pemdes Sukarame untuk tempat tinggal sementara warga yang terdampak dan terancam. Tenda tersebut dibangun di atas lahan milik Perhutani di Desa Sukarame.
"Sebelum pergerakan tanah terjadi, hujan turun deras melanda wilayah Sukanagara, sehingga menyebabkan pergerakan tanah terjadi. Kami juga mengimbau warga di wilayah lain, untuk tetap siaga dan waspada karena bencana alam dapat terjadi setiap saat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima rumah di Sukanagara-Cianjur terancam pergerakan tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur Selasa, mengatakan rumah yang terancam dihuni tujuh kepala keluarga dengan 21 jiwa mengungsi ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah dan menumpang di rumah sanak saudaranya.
"Kami masih melakukan pendataan lebih lengkap dan sudah mengirim petugas serta bantuan yang dibutuhkan warga selama mengungsi karena ditakutkan pergerakan tanah terus meluas," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta warga di wilayah tersebut siaga dan siap mengungsi ketika pergerakan tanah terus meluas terutama saat hujan turun deras dengan intensitas lebih dari dua jam, sebagai upaya menghindari hal yang tidak diinginkan.
Camat Sukanagara Roby Erlangga mengatakan lima rumah yang terancam mengalami kerusakan berbagai kategori akibat pergerakan tanah dengan rincian dua rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan, sehingga tujuh kepala keluarga terpaksa diungsikan.
"Kondisi tanah yang labil membuat warga terancam keselamatannya kalau masih bertahan di dalam rumah. Untuk menyelamatkan jiwa, warga yang terdampak langsung dievakuasi ke tempat yang dinilai aman dari pergerakan tanah," katanya.
Bahkan tutur Camat Sukanagara, pihaknya telah mendirikan tenda bersama Pemdes Sukarame untuk tempat tinggal sementara warga yang terdampak dan terancam. Tenda tersebut dibangun di atas lahan milik Perhutani di Desa Sukarame.
"Sebelum pergerakan tanah terjadi, hujan turun deras melanda wilayah Sukanagara, sehingga menyebabkan pergerakan tanah terjadi. Kami juga mengimbau warga di wilayah lain, untuk tetap siaga dan waspada karena bencana alam dapat terjadi setiap saat," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima rumah di Sukanagara-Cianjur terancam pergerakan tanah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023