Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Barat meminta masyarakat untuk menukarkan uang baru hanya di layanan resmi penukaran uang seperti  gerai BI atau perbankan.
 
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Achris Sarwan mengatakan, penukaran uang di layanan resmi tidak dikenakan biaya tambahan dan dijamin aman.

Baca juga: Kantor BI Jabar mulai buka gerai penukaran uang baru
 
"Kalau di layanan resmi itu aman, uangnya asli, tepat jumlahnya, uangnya tidak rusak, dan tidak ada biaya tambahan. Jadi menukarkan uang Rp100 ribu, akan dapat Rp100 ribu juga," kata Achris di Kantor BI Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa.
 
Ia tidak menyarankan masyarakat untuk menukarkan uang di layanan tidak resmi, termasuk menukarkan uang di penjaja yang ada di pinggir jalan.
 
Meski begitu, menurutnya pihak BI tidak bisa melarang adanya penjaja penukaran uang di jalanan, pihaknya juga tidak bisa menjamin kualitas uang tunai yang difasilitasi penjaja penukaran uang di jalanan.
 
Menurutnya Perwakilan BI Jawa Barat sudah bekerja sama dengan 14 perbankan dalam memberikan layanan penukaran uang tunai baru, sehingga di Jawa Barat ada 800 titik layanan penukaran uang resmi.

BI Jawa Barat menyiapkan Rp18,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat khususnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dari proyeksi kebutuhan uang tunai di Jawa Barat sebesar Rp17,4 triliun.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Erwin Gunawan mengatakan nilai itu pun lebih tinggi dari realisasi kebutuhan uang pada periode Ramadhan hingga Idul Fitri 2022 yang sebesar Rp16,6 triliun.
 
"Ini adalah bagian dari komitmen Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran untuk menyediakan uang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Erwin, Senin (27/3).

Baca juga: Penukaran uang tunai baru tak boleh bersifat jual beli, sebut MUI Jabar

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023