Pemerintah Kota Cimahi mengharapkan advokasi program prioritas nasional keamanan pangan dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandung (BBPOM Bandung) pada Selasa ini bisa membantu antisipasi gizi buruk (stunting) di Cimahi.
"Ketika membicarakan soal keamanan pangan tentu ini akan memiliki ketersinggungan dengan program yang lain, yakni dengan penanganan stunting, saya harap kegiatan advokasi ini menjadi salah satu katalisator penanggulangannya," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan di Kompleks pemerintah kota Cimahi, Selasa.
Dia memimpikan, setelah advokasi ini, ada langkah yang dilakukan untuk memastikan gizi bagi kelompok masyarakat pada 1.000 hari kehidupan pertamanya terjaga demi mengantisipasi stunting.
"Ini menjadi hal yang harus kita pastikan dalam upaya kita menanggulangi stunting ini seperti Program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Jawa Barat," ucapnya.
Lebih lanjut, Dikdik mengatakan bahwa keamanan pangan menjadi hal yang bersifat sangat mendasar, karena menurutnya makanan adalah sumber utama juga bagaimana masyarakat terbentuk.
"Karenanya penting untuk kita diskusikan bagaimana meyakinkan masyarakat Cimahi untuk mengkonsumsi makanan yang berkualitas dalam arti berkaitan dengan kandungan kimiawinya yakni bebas dari cemaran yang bersifat merugikan kesehatan masyarakat kita," ucapnya.
Karenanya dia meminta pejabat Pemkot Cimahi yang hadir dalam giat advokasi dengan BBPOM Bandung ini, bisa menyebarkan apa yang didapat kepada rekan-rekan kerjanya, dan umumnya pada masyarakat seluas-luasnya.
Terutama, lanjut dia, yang berkaitan dengan program nasional BBPOM Bandung yang pertama berkaitan dengan menciptakan keamanan pangan desa, yang kedua keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS aman), dan yang ketiga pangan aman berbasis komunitas.
"Jadi saya minta masing-masing memahami apa yang dibahas sehingga dapat mengaplikasikan ketiga program nasional itu," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Ketika membicarakan soal keamanan pangan tentu ini akan memiliki ketersinggungan dengan program yang lain, yakni dengan penanganan stunting, saya harap kegiatan advokasi ini menjadi salah satu katalisator penanggulangannya," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan di Kompleks pemerintah kota Cimahi, Selasa.
Dia memimpikan, setelah advokasi ini, ada langkah yang dilakukan untuk memastikan gizi bagi kelompok masyarakat pada 1.000 hari kehidupan pertamanya terjaga demi mengantisipasi stunting.
"Ini menjadi hal yang harus kita pastikan dalam upaya kita menanggulangi stunting ini seperti Program pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Jawa Barat," ucapnya.
Lebih lanjut, Dikdik mengatakan bahwa keamanan pangan menjadi hal yang bersifat sangat mendasar, karena menurutnya makanan adalah sumber utama juga bagaimana masyarakat terbentuk.
"Karenanya penting untuk kita diskusikan bagaimana meyakinkan masyarakat Cimahi untuk mengkonsumsi makanan yang berkualitas dalam arti berkaitan dengan kandungan kimiawinya yakni bebas dari cemaran yang bersifat merugikan kesehatan masyarakat kita," ucapnya.
Karenanya dia meminta pejabat Pemkot Cimahi yang hadir dalam giat advokasi dengan BBPOM Bandung ini, bisa menyebarkan apa yang didapat kepada rekan-rekan kerjanya, dan umumnya pada masyarakat seluas-luasnya.
Terutama, lanjut dia, yang berkaitan dengan program nasional BBPOM Bandung yang pertama berkaitan dengan menciptakan keamanan pangan desa, yang kedua keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS aman), dan yang ketiga pangan aman berbasis komunitas.
"Jadi saya minta masing-masing memahami apa yang dibahas sehingga dapat mengaplikasikan ketiga program nasional itu," tutur dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023