Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyalurkan bantuan uang program hibah keagamaan sebesar Rp675 juta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pasirwangi dan Pondok Pesantren Nurul Ulum dalam rangka meningkatkan kegiatan keagamaan bagi masyarakat.
Dana hibah dari Pemkab Garut itu untuk MUI Pasirwangi sebesar Rp175 juta, dan untuk Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan sebesar Rp500 juta yang diberikan langsung oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di lapangan Sekretariat Daerah Garut, Senin.
Bupati Garut menyampaikan bantuan yang diberikan kepada pondok pesantren itu berawal saat melakukan kunjungan kerja ke pelosok Garut dan menemukan adanya kegiatan belajar anak-anak menghafal Al Quran.
"Saya tertarik, pada waktu itu saya kunjungan kerja, saya melihat ke suatu tempat sederhana, beliau (pengelola pesantren) punya muridnya sekarang katanya mau ke 50, beliau hafiz 30 juz, dan kemarin saya tanya beberapa muridnya itu ada yang hafal 7, ada yang 6, ada yang 3, ada yang 11, 25 juz sekarang," katanya.
Bupati tertarik terhadap pondok pesantren tersebut dan menanyakan kepada pengelolanya terkait punya dana atau tidak untuk pembangunan pesantren di daerah tersebut, dan jawabannya tidak punya hingga akhirnya dijanjikan untuk mendapatkan bantuan.
Hasil dari kunjungan itu, kata Bupati, Pemkab Garut berupaya menyiapkan dana hibah untuk pembangunan pondok pesantren dalam rangka meningkatkan keagamaan dan bisa mencetak anak-anak menjadi penghafal Al-Quran.
"Saya memberikan Rp500 juta, silakan untuk hafiz-hafiz kita," katanya.
Ia menyampaikan rencananya Pemkab Garut akan mengundang anak-anak dari pondok pesantren tersebut untuk membacakan hafalan Al Quran dalam acara Nuzulul Quran di Pendopo, Garut.
"Jadi di Gedung Pendopo dihadiri oleh kita itu terdengar 30 juz sekaligus, tanpa ada teks semuanya di luar kepala, saya mohon untuk dilakukan," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum Ustaz Ihsan menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Garut yang telah memberikan perhatian berupa bantuan hibah dan akan digunakan secara maksimal untuk pembangunan pesantren.
"Dengan adanya bantuan ini saya akan maksimalkan, kemudian juga kualitas yang saya pentingkan, insya Allah kualitas yang mana yang paling penting, sebut saja di Garut titik kualitas untuk namanya hafiz Al Quran saya akan tingkatkan, insya Allah," katanya.
Ia menyampaikan pondok pesantren yang baru dua tahun dirintis itu sudah memiliki sekolah seperti Tsanawiyah dan Aliyyah, kemudian program belajarnya fokus pada hafiz Al Quran dengan target dalam waktu tiga tahun sudah ada yang menjadi seorang hafiz Al Quran.
Ia berharap ke depan pesantren lain yang ada di Kabupaten Garut bisa juga mendapatkan bantuan dari Pemkab Garut, karena banyak juga pesantren lain yang ada di pelosok membutuhkan bantuan dari pemerintah.
"Harapannya bagi saya bukan hanya pesantren saya saja yang dapat bantuan, dan pesantren-pesantren lain yang mungkin saja di pelosok sana yang belum diketahui, kerja sama dengan pemerintah itu karena istilahnya kita enggak bisa berkembang kalau kita saling menjauhi dengan pemerintah, kita saling rangkul," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Dana hibah dari Pemkab Garut itu untuk MUI Pasirwangi sebesar Rp175 juta, dan untuk Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan sebesar Rp500 juta yang diberikan langsung oleh Bupati Garut Rudy Gunawan dan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di lapangan Sekretariat Daerah Garut, Senin.
Bupati Garut menyampaikan bantuan yang diberikan kepada pondok pesantren itu berawal saat melakukan kunjungan kerja ke pelosok Garut dan menemukan adanya kegiatan belajar anak-anak menghafal Al Quran.
"Saya tertarik, pada waktu itu saya kunjungan kerja, saya melihat ke suatu tempat sederhana, beliau (pengelola pesantren) punya muridnya sekarang katanya mau ke 50, beliau hafiz 30 juz, dan kemarin saya tanya beberapa muridnya itu ada yang hafal 7, ada yang 6, ada yang 3, ada yang 11, 25 juz sekarang," katanya.
Bupati tertarik terhadap pondok pesantren tersebut dan menanyakan kepada pengelolanya terkait punya dana atau tidak untuk pembangunan pesantren di daerah tersebut, dan jawabannya tidak punya hingga akhirnya dijanjikan untuk mendapatkan bantuan.
Hasil dari kunjungan itu, kata Bupati, Pemkab Garut berupaya menyiapkan dana hibah untuk pembangunan pondok pesantren dalam rangka meningkatkan keagamaan dan bisa mencetak anak-anak menjadi penghafal Al-Quran.
"Saya memberikan Rp500 juta, silakan untuk hafiz-hafiz kita," katanya.
Ia menyampaikan rencananya Pemkab Garut akan mengundang anak-anak dari pondok pesantren tersebut untuk membacakan hafalan Al Quran dalam acara Nuzulul Quran di Pendopo, Garut.
"Jadi di Gedung Pendopo dihadiri oleh kita itu terdengar 30 juz sekaligus, tanpa ada teks semuanya di luar kepala, saya mohon untuk dilakukan," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Ulum Ustaz Ihsan menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Garut yang telah memberikan perhatian berupa bantuan hibah dan akan digunakan secara maksimal untuk pembangunan pesantren.
"Dengan adanya bantuan ini saya akan maksimalkan, kemudian juga kualitas yang saya pentingkan, insya Allah kualitas yang mana yang paling penting, sebut saja di Garut titik kualitas untuk namanya hafiz Al Quran saya akan tingkatkan, insya Allah," katanya.
Ia menyampaikan pondok pesantren yang baru dua tahun dirintis itu sudah memiliki sekolah seperti Tsanawiyah dan Aliyyah, kemudian program belajarnya fokus pada hafiz Al Quran dengan target dalam waktu tiga tahun sudah ada yang menjadi seorang hafiz Al Quran.
Ia berharap ke depan pesantren lain yang ada di Kabupaten Garut bisa juga mendapatkan bantuan dari Pemkab Garut, karena banyak juga pesantren lain yang ada di pelosok membutuhkan bantuan dari pemerintah.
"Harapannya bagi saya bukan hanya pesantren saya saja yang dapat bantuan, dan pesantren-pesantren lain yang mungkin saja di pelosok sana yang belum diketahui, kerja sama dengan pemerintah itu karena istilahnya kita enggak bisa berkembang kalau kita saling menjauhi dengan pemerintah, kita saling rangkul," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023