Rumah Amal Salman bersama komunitas LPDP Angkatan 182 menyalurkan bantuan berupa lengan dan kaki prostesis bagi warga difabel di Bandung, Jawa Barat.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers lembaga di Bandung, Jumat, Penanggungjawab Projek Sosial Bantuan Lengan Bionik Tristia Riskawati mengatakan bahwa program penyaluran bantuan lengan bionik buatan Karla Bionics dan kaki prostesis telah digulirkan sejak Agustus 2022.
"Dan setidaknya telah bermanfaat untuk 23 orang dari kalangan pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga," katanya.
Ia berharap kolaborasi dalam penyaluran bantuan bagi difabel dapat membantu difabel untuk meningkatkan kemandirian.
"Saya sangat mengapresiasi teman-teman difabel yang mau menerima bantuan ini. Mereka memilih tetap berusaha ketimbang meminta-minta dan memanfaatkan keterbatasannya. Semoga semangat ini bisa dijaga dan bisa menjadi inspirasi bagi siapapun," katanya.
Di antara difabel yang menerima bantuan lengan bionik ada Siti Nur Aini (21), yang pada tahun 2022 lengan kanannya harus diamputasi. Bantuan lengan bionik memudahkan dia mencari nafkah untuk keluarga.
"Usia saya masih muda, mengalami kondisi ini saya sebenarnya bingung. Ibu dan adik juga tergantung kepada saya, sebab ayah sudah meninggal tahun 2012 lalu. Saya kadang ingin menyerah, tetapi tanggung jawab saya banyak, jadi tidak ada pilihan lain selain bertahan dan berusaha," kata Aini.
Reddy Herdiawan (52) juga menerima bantuan lengan bionik. Alat bantu itu memudahkan dia beraktivitas serta membuat dia bisa bekerja lebih optimal di bengkel las.
"Awalnya hanya satu tangan yang diamputasi, tapi tangan kanan saya pecah pembuluh darah jadi akhirnya diamputasi juga. Saya pasrah, tapi harus juga berusaha menghidupi keluarga, makanya saya butuh bantuan tangan ini untuk kebutuhan kerja," kata Reddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers lembaga di Bandung, Jumat, Penanggungjawab Projek Sosial Bantuan Lengan Bionik Tristia Riskawati mengatakan bahwa program penyaluran bantuan lengan bionik buatan Karla Bionics dan kaki prostesis telah digulirkan sejak Agustus 2022.
"Dan setidaknya telah bermanfaat untuk 23 orang dari kalangan pelajar, pekerja, dan ibu rumah tangga," katanya.
Ia berharap kolaborasi dalam penyaluran bantuan bagi difabel dapat membantu difabel untuk meningkatkan kemandirian.
"Saya sangat mengapresiasi teman-teman difabel yang mau menerima bantuan ini. Mereka memilih tetap berusaha ketimbang meminta-minta dan memanfaatkan keterbatasannya. Semoga semangat ini bisa dijaga dan bisa menjadi inspirasi bagi siapapun," katanya.
Di antara difabel yang menerima bantuan lengan bionik ada Siti Nur Aini (21), yang pada tahun 2022 lengan kanannya harus diamputasi. Bantuan lengan bionik memudahkan dia mencari nafkah untuk keluarga.
"Usia saya masih muda, mengalami kondisi ini saya sebenarnya bingung. Ibu dan adik juga tergantung kepada saya, sebab ayah sudah meninggal tahun 2012 lalu. Saya kadang ingin menyerah, tetapi tanggung jawab saya banyak, jadi tidak ada pilihan lain selain bertahan dan berusaha," kata Aini.
Reddy Herdiawan (52) juga menerima bantuan lengan bionik. Alat bantu itu memudahkan dia beraktivitas serta membuat dia bisa bekerja lebih optimal di bengkel las.
"Awalnya hanya satu tangan yang diamputasi, tapi tangan kanan saya pecah pembuluh darah jadi akhirnya diamputasi juga. Saya pasrah, tapi harus juga berusaha menghidupi keluarga, makanya saya butuh bantuan tangan ini untuk kebutuhan kerja," kata Reddy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023