Antarajawabarat.com,21/5 - Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan menyatakan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di Jawa Barat dilakukan melalui peningkatan ketahanan keluarga dan pemahaman yang baik terhadap kesehatan.

"Ketahanan keluarga diawali dari kesetiaan pada pasangan pernikahannya masing-masing, potensi aktivitas perilaku yang rentan HIV/AIDS sebagian besar dari kalangan usia produktif yang telah memiliki pasangan, suami atau istri," katanya saat membuka Pertemuan Pelatihan dan Evaluasi Pengelola KPA Regional IV di Bandung, Senin.

Ketahanan keluarga juga, kata Gubernur, bisa mencegah penyalahgunaan narkotika yang menjadi salah satu penyebar penyakit yang menyerang ketahanan tubuh itu.

"Peningkatan kesadaran atas ketahanan keluarga perlu ditingkatkan dan lebih merata lagi," kata Heryawan.

Upaya yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS sudah maksimal, namun masih perlu ditingkatkan lagi. Tantangan yang dihadapi relatif sama yakni fasilitas pelayanan yang tidak merata di semua kabupaten dan kota, termasuk perawatan dan dukungan pengobatannya.

"Perlu kiranya dukungan pemerintah kabupaten dan kota untuk meningkatkan pelayanan kesehatan baik dari peningkatan kualitas program, SDM dan penganggarannya," kata Heryawan.

Dari sisi koordinasi antar daerah, kata Heryawan saat ini tidak ada kendala lagi dan cukup intensif sehingga program ini bisa lebih cepat.

"Koordinasi antara provinsi dan daerah tidak ada masalah, internet bisa digunakan. Jejaring sosial bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi, termasuk juga kampanyekan penggunaan internet sehat," kata gubernur.

Pendekatan yang dilakukan ke kalangan masyarakat rentan HIV/AIDS terus dilakukan dengan berbagai upaya sosialisasi, kampanye dan lainnya.

Provinsi Jawa Barat, kata Heryawan telah melakukan aksi salah satunya menerbitkan Perda No.12 Tahun 2012 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS.

Ia mengakui, Jabar sebagai provinsi berpenduduk terbanyak di Indonesia perlu melakukan gerakan pencegahan HIV/AIDS.

Perkembangan kasus HIV/AIDS di Jabar per Desember 2012 secara komulatif tercatat 11.255 kasus. Jumlah kasus AIDS itu menempatkan Jabar di peringkat ke-4 secara nasional dalam kasus AIDS setelah Papua, Jatim dan Jakarta.

Sementara itu Laporan Kemenkes RI menunjukkan kasus komulatid HIV/AIDS sejak April 1987 hingga akhir 2012 mencapai 143.889 kasus terdiri dari 98.390 HIV dan 45.499 AIDS. Jumlah kematian sebanyak 8.235 kasus.

Pertemuan pelatihan dan evaluasi pengelolaan keuangan, monev dan pelaporan Regional itu diikuti oleh KPA dari provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan seluruh Kalimantan. Kegiatan itu akan berlangsung dari tanggal 20-25 Mei 2013.

***4***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013