Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) melakukan analisis risiko terhadap semua fasilitas, yang dimilikinya menyusul kejadian kebakaran di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

"Kami meminta Pertamina untuk melakukan analisis risiko terhadap seluruh fasilitas yang dimiliki," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM sudah menurunkan tim dan melakukan inspeksi di lokasi kebakaran.

Selain itu, lanjut Agung, Ditjen Migas Kementerian ESDM akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mencari root causes kejadian kebakaran guna perbaikan ke depannya.

Investigasi itu dilakukan paralel dengan upaya Pertamina untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan terhadap keandalan dan kelayakan pada instalasi dan peralatan TBBM Plumpang, yang dioperasikan PT Pertamina Patra Niaga tersebut.

Terkait penanganan terhadap warga terdampak kebakaran, Agung mengatakan Kementerian ESDM terus mendorong Pertamina dalam penanganan warga korban kebakaran dengan memberikan jaminan penggantian seluruh biaya perawatan di rumah sakit.

"Kami sepenuhnya mendukung Pertamina dalam memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia," lanjutnya.

Kepada keluarga korban, ia juga mengatakan bahwa Kementerian ESDM menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Kami, keluarga besar Kementerian ESDM berduka cita yang mendalam atas kejadian ini, dan kepada keluarga masyarakat yang menjadi korban, semoga diberikan ketabahan dalam menjalaninya," sebut Agung.


 400 Polisi Jaga Lokasi Kebakaran

Polda Metro jaya menyiagakan 400 personel gabungan untuk mengamankan lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara sekaligus memberikan pelayanan kepada korban yang tinggal di pengungsian.
"Sebanyak empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau sebanyak 400 personel gabungan dari Satuan Brigade Mobile (Brimob) dan Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda Metro Jaya telah kita terjunkan, " kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menurut keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 
Trunoyudo merinci 400 anggota itu terdiri dari dua SSK anggota Brimob Polda Metro Jaya, satu SSK dari anggota Ditsamapta Polda Metro Jaya, dan satu SSK dari anggota Ditpolair Polda Metro Jaya.
 
Lebih lanjut, Trunoyudo menjelaskan selain mengamankan lokasi, anggota juga akan memberikan pertolongan dan pelayanan kepada warga yang terdampak peristiwa tersebut.
 
"Selain keamanan juga melakukan evakuasi hingga memberikan pertolongan dan pelayanan untuk masyarakat," ucapnya
 
Sebelumnya, Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam (3/3). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Selain itu, terdapat 49 orang luka berat dan 2 orang luka ringan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah minta Pertamina analisa risiko semua fasilitas

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023