Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat berencana mengintegrasikan data kekerdilan pada anak atau stunting dalam aplikasi Sosial Integrasi Data (SOLID) yang memuat data warga miskin peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI).

Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah saat dikonfirmasi di Kota Bogor, Kamis, mengatakan melihat Kabupaten Sumedang yang sedang populer karena berhasil memiliki aplikasi Simpati yang mendata secara berkala anak-anak stunting, Kota Bogor perlu belajar untuk memiliki layanan serupa.

"Jadi Sumedang itu punya Simpati untuk data stunting. Di Kota Bogor ada SOLID yang juga berfungsi baik untuk bansos, Dinsos segera mempelajari supaya ada aplikasinya bisa memuat data stunting juga, stunting kan konsentrasi pemerintah pusat juga," kata Syarifah.

Sebagai dukungan terhadap data sosial, kata Syarifah, Pemerintah Kota Bogor juga akan menyisihkan anggaran Rp50 juta untuk setiap kecamatan memiliki dashboard atau beranda penduduk miskin dengan teknologi 3D.

Pemkot Bogor akan menganggarkan fasilitas kamera dan dashboard tersebut untuk enam kecamatan yang ada di daerahnya dalam perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2023.

Syarifah menyampaikan, teknologi 3D telah digunakan oleh Kabupaten Sumedang pada aplikasi Simpati.

 

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023