Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, meluncurkan Gerakan Wisata Edukasi Lingkungan (Wisata Eling) yang terbuka bagi masyarakat untuk belajar tentang berbagai cara pengolahan sampah organik dan bukan organik secara menarik.
"Diharapkan proyek ini menjadikan satu fasilitas bagi semua warga Garut yang ingin belajar untuk bagaimana mengolah sampah dari organik dan anorganik gitu ya, jadi diharapkan nanti 'goal'-nya itu adalah masyarakat Garut bisa memilah sampah dan mengolah sampah itu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut Jujun Juansyah saat peluncuran Wisata Eling dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Garut, Selasa.
Ia menuturkan peringatan HPSN tingkat Garut itu mengusung tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat" yang diisi dengan peluncuran Wisata Eling yang di dalamnya ada juga program Pojok Peduli Lingkungan atau dengan nama singkatan Puding.
Adanya program itu, kata dia, nantinya akan tercapai 'zero waste' yakni tidak ada lagi sampah yang sulit terurai dan hanya residu yang diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Ia mengatakan program itu akan dilakukan secara kolaborasi dengan instansi-instansi di Kabupaten Garut agar dalam pengolahan sampah ke depannya dapat dipilah di tingkat rumah tangga.
"Kita coba dari mulai dengan cara di rumah memilah sampah organik dan anorganik," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengapresiasi salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut yang meluncurkan Wisata Eling dan program Puding untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah
Ia berharap program itu bisa diterapkan juga di kelurahan yang diperkirakan anggarannya tidak terlalu besar sekitar Rp70 juta, namun keberadaannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Puding ini kan bagus ya, Puding ini saya akan buat juga, saya terinspirasi, bahwa kita mungkin memberikan anggaran ke beberapa kelurahan ya, dan atau memang kalau ada porsi untuk dana kelurahan itu hanya Rp70 juta itu bisa di tiap kelurahan satu (puding), jadi direplikasi itu bagus," kata Bupati.
Ia menyampaikan momentum Hari Peduli Sampah Nasional di Garut diisi dengan mengadakan edukasi terkait lingkungan kepada masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
Program peduli sampah itu, kata dia, bisa dimulai dari anak-anak sekolah tingkat Paud untuk mengedukasi tentang pengelolaan sampah secara benar.
"Kita pun ingin ada dari sejak awal lah masalah yang berhubungan dengan edukasi-edukasi di masyarakat, di sekolah anak-anak, dan sebagainya ya, dari tingkat Paud mungkin sampai ini kita lakukan," kata Rudy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Diharapkan proyek ini menjadikan satu fasilitas bagi semua warga Garut yang ingin belajar untuk bagaimana mengolah sampah dari organik dan anorganik gitu ya, jadi diharapkan nanti 'goal'-nya itu adalah masyarakat Garut bisa memilah sampah dan mengolah sampah itu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut Jujun Juansyah saat peluncuran Wisata Eling dalam rangka Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Garut, Selasa.
Ia menuturkan peringatan HPSN tingkat Garut itu mengusung tema "Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat" yang diisi dengan peluncuran Wisata Eling yang di dalamnya ada juga program Pojok Peduli Lingkungan atau dengan nama singkatan Puding.
Adanya program itu, kata dia, nantinya akan tercapai 'zero waste' yakni tidak ada lagi sampah yang sulit terurai dan hanya residu yang diangkut ke tempat pembuangan akhir.
Ia mengatakan program itu akan dilakukan secara kolaborasi dengan instansi-instansi di Kabupaten Garut agar dalam pengolahan sampah ke depannya dapat dipilah di tingkat rumah tangga.
"Kita coba dari mulai dengan cara di rumah memilah sampah organik dan anorganik," katanya.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengapresiasi salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut yang meluncurkan Wisata Eling dan program Puding untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah
Ia berharap program itu bisa diterapkan juga di kelurahan yang diperkirakan anggarannya tidak terlalu besar sekitar Rp70 juta, namun keberadaannya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Puding ini kan bagus ya, Puding ini saya akan buat juga, saya terinspirasi, bahwa kita mungkin memberikan anggaran ke beberapa kelurahan ya, dan atau memang kalau ada porsi untuk dana kelurahan itu hanya Rp70 juta itu bisa di tiap kelurahan satu (puding), jadi direplikasi itu bagus," kata Bupati.
Ia menyampaikan momentum Hari Peduli Sampah Nasional di Garut diisi dengan mengadakan edukasi terkait lingkungan kepada masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
Program peduli sampah itu, kata dia, bisa dimulai dari anak-anak sekolah tingkat Paud untuk mengedukasi tentang pengelolaan sampah secara benar.
"Kita pun ingin ada dari sejak awal lah masalah yang berhubungan dengan edukasi-edukasi di masyarakat, di sekolah anak-anak, dan sebagainya ya, dari tingkat Paud mungkin sampai ini kita lakukan," kata Rudy.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023