Cianjur, 24/4 (Antarajawabarat.com,24/ - Belum mampu melunasi sisa biaya perawatan di RSUD Cianjur, seorang pasien ibu rumah tangga sempat ditahan dan tidak diperbolehkan pulang sebelum melunasi tagihan.

Ani Rusiani ibu rumah tangga warga Kampung Salagedang, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, yang menderita penyakit komplikasi itu, ditahan selama tiga hari dengan infusan kosong dan selang dibagian alat kelamin yang tidak dilepas perawat.

Pihak keluarga yang sempat meminta kebijakan pada pihak rumah sakit, hanya bisa menahan diri hingga pada hari ketiga pihak rumah sakit mengizinkan pasien dibawa pulang dengan catatan melunasi tagihan hingga lima hari kedepan.

"Kami sudah memohon pada kepala ruangan untuk memberikan rekomendasi agar istri saya dapat diijinkan pulang atas petunjuk dokter, namun tanpa memberikan alasan jelas, istri saya tidak diberikan ijin sebelum melunasi tagihan," kata Ajid (51) suami pasien itu, Rabu.

Dia menjelaskan, istrinya terpaksa dirujuk ke RSUD Cianjur karena penyakit komplikasi, paru-paru, leukemia dan usus buntu dengan mengunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa dan kecamatan.

Selama hampir dua minggu istrinya menjalani perawatan di rumah sakit milik pemerintah itu. Hingga akhirnya diperbolehkan pulang. Namun ungkap Ajid yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu, sempat terkejut harus membayar tagihan sebesar Rp1,4 juta.

Meskipun tidak mampu dia berusaha meminta keringanan dapat diperbolehkan pulang karena takut tagihan terus membengkak jika istrinya terus ditahan di rumah sakit dengan posisi tangan masih terpasang infusan yang sudah kosong dan selang dibagian kelamin.

"Niat saya jika istri saya sudah diperbolehkan pulang, saya akan mencari pinjaman ke mana-mana untuk melunasi tagihan itu. Tapi baru hari ini setelah ada teman-teman media, istri saya diijinkan pulang," katanya.

Sementara itu, pihak terkait di RSUD Cianjur, menolak memberikan komentar dengan alasan satu pintu dari direktur rumah sakit yang sejak beberapa hari terakhir tidak berada di tempat karena tugas luar.

"Kami memang mengetahui adanya pasien yang belum diizinkan pulang karena belum bisa melunasi tagihan. Namun kebijakan tersebut dari kepala ruangan juga bisa atau langsung ke direktur. Hari ini beliau tidak berada ditempat mungkin tugas luar," kata salah seorang staf yang menolak namanya dicantumkan.***4***

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013