Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menegaskan, penabrak mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Suryakancana (FH Unsur) di Jalan Raya Bandung-Cianjur bukan rombongan Polri.
“Yang mana saya sampaikan mobil itu bukan rangkaian dari pengawal Polri. Jadi mobil itu menyusup di pengawalan kemudian menabrak seorang mahasiswa dan meninggal,” kata Ramadhan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.
Dia menyebut, mobil yang menabrak mahasiswi tersebut adalah mobil sedan merek Audi berwarna hitam. Kendaraan tersebut menyusup dalam rombongan kendaraan yang dikawal oleh personel kepolisian.
“Jadi kalau ada yang menyampaikan pelaku penabrakan itu adalah rombongan pengawalan, maaf itu salah yah,” katanya.
Mantan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri itu mengatakan klarifikasi ini diberikan bukan untuk menyangkal, tetapi meluruskan informasi yang salah bahwa pelaku penabrakan bukan bagian dari iring-iringan polisi.
“Jadi bukan anggota, bukan pula mobil anggota dan yang membawa mobil itu (Audi) bukan bagian dari iring-iringan. Kami bukan menyangkal, saya meluruskan informasi bahwa mobil itu bukan rombongan dari pengawal,” kata Ramadhan.
Peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan Raya Bandung-Cianjur pada Jumat (20/1) menewaskan mahasiswi FH Hukum Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur, Jawa Barat atas nama Selvi Amelia Nuraeni.
Kejadian tersebut pun viral di masyarakat. Polisi disebut-sebut menutupi kejadian tersebut karena kecelakaan terjadi saat iring-iringan rombongan pengawalan melintas di lokasi kejadian.
Ramadhan menyebut, Polda Jawa Barat masih memburu pemilik sedan mewah yang menabrak mahasiswi tersebut.
“Saat ini sedang ditelusuri, Polda Jawa Barat masih koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk menelusuri siapa pemilik kendaraan tersebut,” katanya pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023