Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan terowongan atau underpass Dewi Sartika, Kota Depok, yang sudah dibangun sejak Februari 2022 dan akan segera diresmikan, bakal menjadi pemecah kemacetan di sekitar infrastruktur tersebut.
"Dalam minggu-minggu depan, ada dua infrastruktur, sedang dipersiapkan peresmiannya," katanya di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jabar, Kamis.
Ridwan mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan meresmikan dua proyek infrastruktur yakni Jalur Tambang di Parung Panjang-Rumpin, Kabupaten Bogor, yang rencananya akan memulai groundbreaking dan underpass Dewi Sartika.
Ia mengatakan kedua proyek infrastruktur tersebut penting untuk memecah persoalan lalu lintas di dua wilayah tersebut.
"Semua janji saya kerjakan," tuturnya.
Pada 2018, Gubernur Ridwan Kamil memilih rencana pembangunan jalur khusus tambang sebagai solusi permanen permasalahan sosial di Parung Panjang.
Rencananya, konstruksi jalur tambang dibagi ke dalam empat segmen. Segmen I sekitar 10 kilometer, segmen II sepanjang 9,75 kilometer, segmen III sepanjang 2,01 kilometer dan segmen IV sekitar 1 kilometer.
Sementara, terkait pembangunan underpass, proyek kolaborasi ini digelar guna menjawab keluhan masyarakat Depok dan sekitarnya soal kemacetan.
Dengan underpass, kendaraan tidak perlu menunggu kereta lewat karena dialihkan menuju ke bawah lewat terowongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan underpass ini bisa mengurai kemacetan di Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, sehingga perekonomian bisa tumbuh dengan maksimal.
"Salah satu upaya untuk mengurai kemacetan rel kereta api Dewi Sartika, Kota Depok, adalah dengan pembangunan underpass Dewi Sartika," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
"Dalam minggu-minggu depan, ada dua infrastruktur, sedang dipersiapkan peresmiannya," katanya di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jabar, Kamis.
Ridwan mengatakan dalam waktu dekat ini pihaknya akan meresmikan dua proyek infrastruktur yakni Jalur Tambang di Parung Panjang-Rumpin, Kabupaten Bogor, yang rencananya akan memulai groundbreaking dan underpass Dewi Sartika.
Ia mengatakan kedua proyek infrastruktur tersebut penting untuk memecah persoalan lalu lintas di dua wilayah tersebut.
"Semua janji saya kerjakan," tuturnya.
Pada 2018, Gubernur Ridwan Kamil memilih rencana pembangunan jalur khusus tambang sebagai solusi permanen permasalahan sosial di Parung Panjang.
Rencananya, konstruksi jalur tambang dibagi ke dalam empat segmen. Segmen I sekitar 10 kilometer, segmen II sepanjang 9,75 kilometer, segmen III sepanjang 2,01 kilometer dan segmen IV sekitar 1 kilometer.
Sementara, terkait pembangunan underpass, proyek kolaborasi ini digelar guna menjawab keluhan masyarakat Depok dan sekitarnya soal kemacetan.
Dengan underpass, kendaraan tidak perlu menunggu kereta lewat karena dialihkan menuju ke bawah lewat terowongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan underpass ini bisa mengurai kemacetan di Jalan Dewi Sartika, Kota Depok, sehingga perekonomian bisa tumbuh dengan maksimal.
"Salah satu upaya untuk mengurai kemacetan rel kereta api Dewi Sartika, Kota Depok, adalah dengan pembangunan underpass Dewi Sartika," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023