Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan anggaran Rp 14 miliar dari dana donasi yang masuk dari berbagai kalangan untuk pembangunan hunian sementara bagi korban gempa, masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan Rp 1 juta.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan penerima yang akan membangun sendiri hunian sementara (huntara) sesuai dengan keinginan, sehingga mereka tidak lagi tinggal di dalam posko pengungsian yang sudah mulai tidak sehat.
"Masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta untuk huntara, berbahan dasar bambu dan dinding terpal yang mudah didapatkan di setiap desa di Cianjur," katanya.
Herman menjelaskan uang yang diberikan dapat dikembangkan penerima ketika ingin huntaranya nyaman dapat menggunakan material sisa bangunan rumah yang ambruk atau material lain, sehingga ada beberapa ruangan yang dapat dibangun di dalamnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendata pengungsi yang belum mendapatkan bantuan huntara dari relawan atau organisasi lainnya, sehingga mereka yang sudah mendapatkan tidak akan kembali didata untuk menerima uang membangun huntara.
"Pendataan akan dilakukan masing-masing pendamping dari dinas yang sudah ditunjuk, sehingga tidak ada satu keluarga menerima dua bantuan yang sama. Kami sudah minta pendataan ulang dilakukan agar uang-nya dapat segera disalurkan," katanya.
Pejabat Pengelola Donasi Gempa Cianjur Komarudin mengatakan korban gempa yang menerima bantuan huntara diprioritaskan yang rumahnya rusak berat, sehingga segera pindah dari posko pengungsian sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumahnya dari pemerintah.
"Untuk rumah rusak berat yang sudah terdata sekitar 14 ribu (unit), sehingga kita siapkan dari donasi sebesar Rp14 miliar. Mereka yang rumahnya rusak berat akan mendapat uang pembangunan huntara, sedangkan yang rusak sedang akan mendapat tenda keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa, mengatakan penerima yang akan membangun sendiri hunian sementara (huntara) sesuai dengan keinginan, sehingga mereka tidak lagi tinggal di dalam posko pengungsian yang sudah mulai tidak sehat.
"Masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan bantuan sebesar Rp1 juta untuk huntara, berbahan dasar bambu dan dinding terpal yang mudah didapatkan di setiap desa di Cianjur," katanya.
Herman menjelaskan uang yang diberikan dapat dikembangkan penerima ketika ingin huntaranya nyaman dapat menggunakan material sisa bangunan rumah yang ambruk atau material lain, sehingga ada beberapa ruangan yang dapat dibangun di dalamnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih mendata pengungsi yang belum mendapatkan bantuan huntara dari relawan atau organisasi lainnya, sehingga mereka yang sudah mendapatkan tidak akan kembali didata untuk menerima uang membangun huntara.
"Pendataan akan dilakukan masing-masing pendamping dari dinas yang sudah ditunjuk, sehingga tidak ada satu keluarga menerima dua bantuan yang sama. Kami sudah minta pendataan ulang dilakukan agar uang-nya dapat segera disalurkan," katanya.
Pejabat Pengelola Donasi Gempa Cianjur Komarudin mengatakan korban gempa yang menerima bantuan huntara diprioritaskan yang rumahnya rusak berat, sehingga segera pindah dari posko pengungsian sambil menunggu bantuan pembangunan kembali rumahnya dari pemerintah.
"Untuk rumah rusak berat yang sudah terdata sekitar 14 ribu (unit), sehingga kita siapkan dari donasi sebesar Rp14 miliar. Mereka yang rumahnya rusak berat akan mendapat uang pembangunan huntara, sedangkan yang rusak sedang akan mendapat tenda keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2023