Antarajawabarat.com,14/3 - Sejumlah perajin bawang merah gorang di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terancam gulung tikar akibat produksi mereka kesulitan pasokan bahan baku.
Sutarju, perajin bawang merah goreng di Kuningan kepada wartawan, Kamis mengaku produksi bawang goreng semakin sulit akibat mahalnya harga bawang merah, sehingga mengancam usaha mereka, kini untuk tingkat ecaran tembus Rp 60 ribu perkilogram.
Harga bawang merah mencapai Rp60 ribu itu, kata dia, menjadikan perajin kesulitan mendapatkan keuntungan karena biaya produksi lebih tinggi.
Pasokan bawang merah terus berkurang akibat petani di Losari Kabupaten Cirebon gagal panen, selain itu bawang merah impor sulit diperoleh sehingga harganya meroket.
Hasanah perajin bawang merah goreng lain mengaku, terpaksa puluhan karyawan hariannya diliburkan akibat berhenti produksi, karena kesulitan mendapatkan bahan baku yakni bawang merah.
Ia menjelaskan, biasanya bawang merah dikirim langsung oleh bandar dari Losari Kabupaten Cirebon, kini kebutuhan pasar tradisional kurang, pasokan untuk perajin bawang gorang terhambat.
Sementara itu, Kardiman pedagang bawang merah di pasar bawang Losari mengaku, terpaksa kiriman untuk perajin bawang merah di Kuningan ditunda, karena persediaan terbatas permintaan dari pasar tradisional juga kesulitan memenuhinya.
Ia menambahkan, pasokan bawang merah dari petani berkurang karena hanya sebagian yang baru panen, perkiraan paling sekitar 10 persen petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon bisa panen bawang merah saat harga melambung, sebagian besar lagi masih harus menunggu panen raya.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Sutarju, perajin bawang merah goreng di Kuningan kepada wartawan, Kamis mengaku produksi bawang goreng semakin sulit akibat mahalnya harga bawang merah, sehingga mengancam usaha mereka, kini untuk tingkat ecaran tembus Rp 60 ribu perkilogram.
Harga bawang merah mencapai Rp60 ribu itu, kata dia, menjadikan perajin kesulitan mendapatkan keuntungan karena biaya produksi lebih tinggi.
Pasokan bawang merah terus berkurang akibat petani di Losari Kabupaten Cirebon gagal panen, selain itu bawang merah impor sulit diperoleh sehingga harganya meroket.
Hasanah perajin bawang merah goreng lain mengaku, terpaksa puluhan karyawan hariannya diliburkan akibat berhenti produksi, karena kesulitan mendapatkan bahan baku yakni bawang merah.
Ia menjelaskan, biasanya bawang merah dikirim langsung oleh bandar dari Losari Kabupaten Cirebon, kini kebutuhan pasar tradisional kurang, pasokan untuk perajin bawang gorang terhambat.
Sementara itu, Kardiman pedagang bawang merah di pasar bawang Losari mengaku, terpaksa kiriman untuk perajin bawang merah di Kuningan ditunda, karena persediaan terbatas permintaan dari pasar tradisional juga kesulitan memenuhinya.
Ia menambahkan, pasokan bawang merah dari petani berkurang karena hanya sebagian yang baru panen, perkiraan paling sekitar 10 persen petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon bisa panen bawang merah saat harga melambung, sebagian besar lagi masih harus menunggu panen raya.***3***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013