Antarajawabarat.com,7/3 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu mematuhi imbauan dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) yang menetapkan status waspada atau level II pada gunung tersebut.

"Imbauannya sesuai dengan PVMBG, pokoknya kan dievakuasi sementara radius 1,5 kilometer tidak boleh ada yang mampir," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung, Kamis.

Pihaknya juga meminta warga sekitar juga untuk tidak terpengaruh isu-isu yang tidak jelas sumbernya tentang status Gunung Tangkuban Parahu.

"Intinya saya minta masyarakat, khususnya warga di sekitar sana harus nurut dong dengan imbauan yang ada jangan karena paham situasi terus warga sekitar masuk ke dalam," ujarnya.

Selain itu, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga selalu siaga di sekitar gunung.

"Tentunya kami selalu melakukan koordinasi dengan PVMBG dan BPBD di mana mereka harus stand by atau siaga 24 jam ," katanya.

Status Gunung Api Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat hingga Rabu (6/2) masih ditetapkan waspada atau level II oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi.

"Gunung Tangkuban Parahu masih level dua, rekomendasi tetap radius 1,5 kilometer dari bibir kawah tidak boleh ada aktivitas masyarakat atau pendakian," kata Kepala PVMBG Badan Geologi Surono di Bandung, Rabu.

Gunung Tangkuban Parahu ditetapkan waspada sejak 21 Februari 2013 setelah adanya hembusan tremor dan material abu di sekitar Kawah Ratu yang merupakan kawah utama gunung itu.

Akibatnya aktivitas wisata di kawasan Gunung Tangkuban Parahu praktis ditutup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari aktivitas gunung api berkarakter strato itu.

"Tim memasang alat pendeteksi gas beracun di kawasan kawah itu, karena gunung itu berpotensi mengeluarkan gas beracun," katanya.

Semenjak dinaikkan statusnya dari normal ke waspada pada 21 Februari lalu, paling tidak telah terjadi 5 kali letusan freatik atau mengeluarkan abu dan pasir vulkanik dari dalam kawah pusat Gunung Tangkuban Parahu.

Letusan pertama terjadi pada 21 Februari 2013 terjadi pukul 03.36 WIB, yang menyebabkan terjadinya hujan abu di sekitar bibir kawah dan besarnya abu sekira tiga mm.

Dan terakhir terjadi pada 4 Maret 2013 pukul 17:43 WIB, 5 Maret 2013 pukul 01:37 WIB serta pukul 07:45 WIB, 6 Maret 2013 pukul 05:59-06:08 WIB, ketinggian asap sekitar 600 meter dari bibir Kawah Ratu.***1***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013