Arti penting dari adanya Sistim Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan e-Government adalah sebagai instrumen untuk mempermudah, mempercepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat berbicara di hadapan Bupati/Walikota se-Indonesia dalam gelaran West Java Digital Services International Festival (WJ DSIF) 2022 yang dilaksanakan di Balairung Jenderal Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Kamis (22/12).
"Selain untuk mempermudah, mempercepat, dan melaksanakan pembangunan, pada akhirnya bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itulah arti penting yang harus kita pahami bersama sehingga kita semua harus memiliki komitmen untuk mengimplemtasikan SPBE," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyebutkan, salah satu inovasi dari Kabupaten Sumedang untuk “melompatkan” Indeks SPBE adalah sebuah platform digital bernama Indonesia Services Living Lab.
"Dengan platform ini, kita bisa berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman dan bisa saling beradaptasi. Mengadopsi kelebihan di daerahnya masing-masing sehingga SPBE dan e-Government kita akan semakin meningkat," ujarnya.
Dengan begitu Bupati berharap World Class Government bisa diwujudkan bersama-sama berawal dari seluruh Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota yang ada di Indonesia.
"Kami berharap World Class Government bisa kita raih bersama-sama berawal dari seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota yang ada di negara kita," hatapnya.
Menurut Bupati, SPBE bukan masalah teknologi semata, namun sejatinya berkaitan dengan ‘people’ dan ‘government’.
"SPBE itu berkaitan dengan masyarakat, dengan rakyat, dan dengan tata kelola pemerintahan, bukan sekedar teknologi," ucapnya.
Untuk mengimplementasikan semua hal tersebut Bupati menyebutkan, kuncinya adalah kepemimpinan.
"Kepemimpinanlah yang bisa menghantarkan kita untuk meningkatkan Indeks SPBE kita. Saya juga berharap kegiatan ini bisa memberikan makna, dampak dan manfaat bagi kita semua untuk bisa bersama-sama meningkatkan e-Gov di daerah kita masing-masing. Karena sejatinya tujuan kita adalah mensejahtetakan masyarakat dan memberikan legacy untuk rakyat kita," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Antar Negara Kemendagri Amran mengatakan, apa yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang bisa menjadi dorongan yang besar bagi Kabupaten/Kota lain..
"Regulasi ke depan terkait dengan perkotaan akan diperkuat sehingga kita tidak hanya sendiri dalam menerapkan bagaimana kota berkelanjutan. Karena di dalamnya ada Kota Cerdas, Kota Berketahanan, dan Kota Berkeadilan. Apa yang sudah dibuat bisa kita lakukan bersama dan bisa lebih cepat lagi penerapannya," ungkapnya.
Amran juga mengapresiasi kegiatan yang telah d inisiasi oleh Kabupaten Sumedang, seraya berharap Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia bisa menerapkan, bahkan mungkin bisa langsung mencontoh apa yang dilakukan Sumedang.
"Kalau Sumedang bisa lebih baik, tentunya Kabupaten Kota lain pun bisa lebih baik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Hal tersebut diungkapkan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir saat berbicara di hadapan Bupati/Walikota se-Indonesia dalam gelaran West Java Digital Services International Festival (WJ DSIF) 2022 yang dilaksanakan di Balairung Jenderal Rudini Kampus IPDN Jatinangor, Kamis (22/12).
"Selain untuk mempermudah, mempercepat, dan melaksanakan pembangunan, pada akhirnya bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Itulah arti penting yang harus kita pahami bersama sehingga kita semua harus memiliki komitmen untuk mengimplemtasikan SPBE," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyebutkan, salah satu inovasi dari Kabupaten Sumedang untuk “melompatkan” Indeks SPBE adalah sebuah platform digital bernama Indonesia Services Living Lab.
"Dengan platform ini, kita bisa berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman dan bisa saling beradaptasi. Mengadopsi kelebihan di daerahnya masing-masing sehingga SPBE dan e-Government kita akan semakin meningkat," ujarnya.
Dengan begitu Bupati berharap World Class Government bisa diwujudkan bersama-sama berawal dari seluruh Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota yang ada di Indonesia.
"Kami berharap World Class Government bisa kita raih bersama-sama berawal dari seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota yang ada di negara kita," hatapnya.
Menurut Bupati, SPBE bukan masalah teknologi semata, namun sejatinya berkaitan dengan ‘people’ dan ‘government’.
"SPBE itu berkaitan dengan masyarakat, dengan rakyat, dan dengan tata kelola pemerintahan, bukan sekedar teknologi," ucapnya.
Untuk mengimplementasikan semua hal tersebut Bupati menyebutkan, kuncinya adalah kepemimpinan.
"Kepemimpinanlah yang bisa menghantarkan kita untuk meningkatkan Indeks SPBE kita. Saya juga berharap kegiatan ini bisa memberikan makna, dampak dan manfaat bagi kita semua untuk bisa bersama-sama meningkatkan e-Gov di daerah kita masing-masing. Karena sejatinya tujuan kita adalah mensejahtetakan masyarakat dan memberikan legacy untuk rakyat kita," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Antar Negara Kemendagri Amran mengatakan, apa yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang bisa menjadi dorongan yang besar bagi Kabupaten/Kota lain..
"Regulasi ke depan terkait dengan perkotaan akan diperkuat sehingga kita tidak hanya sendiri dalam menerapkan bagaimana kota berkelanjutan. Karena di dalamnya ada Kota Cerdas, Kota Berketahanan, dan Kota Berkeadilan. Apa yang sudah dibuat bisa kita lakukan bersama dan bisa lebih cepat lagi penerapannya," ungkapnya.
Amran juga mengapresiasi kegiatan yang telah d inisiasi oleh Kabupaten Sumedang, seraya berharap Kabupaten/Kota lainnya di Indonesia bisa menerapkan, bahkan mungkin bisa langsung mencontoh apa yang dilakukan Sumedang.
"Kalau Sumedang bisa lebih baik, tentunya Kabupaten Kota lain pun bisa lebih baik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022