Antarajawabarat.com,27/2 - Puluhan ton bawang merah impor ilegal diduga masuk daerah Pantura di pasar Klampok, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, padahal petani setempat memasuki awal panen raya.
Riwad, petani asal Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kepada wartawan di Cirebon, Selasa, mengatakan, masuknya bawang merah impor ilegal akan merugikan petani setempat, pengalaman sebelumnya harga anjlok dibawah modal tanam petani.
Dugaan petani bawang merah Pantura, melihat sebuah mobil container berukuran 40 ft sudah parkir di areal pergudangan bawang merah di Klampok Brebes, diperkirakan muatan bawang merah impor ilegal tersebut sekitar 28 ton.
Haryadi petani bawang merah lain mengaku, melimpahnya bawang merah impor akan mengancam petani lokal, karena memasuki awal panen raya sehingga persediaan melebihi kebutuhan pasar.
Dua tahun lalu, kata dia, bawang merah impor melimpah di setiap pasar tradisional, harga bawang merah hanya mampu dijual sekitar Rp 1500 per kilogram, padahal modal tanam mencapai Rp5500 per kilogram.
Setiap panen raya petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, merugi akibat melimpahnya bawang merah impor ilegal tersebut, kini mengancam mereka dengan adanya dugaan truk container bermuatan bawang merah impor ilegal.
Sementara itu Sekertaris Jendral Dewan Bawang Merah Nasional Mudatsir menuturkan, bawang merah impor ilegal jelas akan merugikan petani lokal, karena harga jual bawang merah tersebut jauh dibawah modal tanam mereka.
Pihaknya meminta kepada pemerintah membatasi, menindak tegas pelaku impor bawang merah ilegal, karena mengancam petani setempat.***2***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013
Riwad, petani asal Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kepada wartawan di Cirebon, Selasa, mengatakan, masuknya bawang merah impor ilegal akan merugikan petani setempat, pengalaman sebelumnya harga anjlok dibawah modal tanam petani.
Dugaan petani bawang merah Pantura, melihat sebuah mobil container berukuran 40 ft sudah parkir di areal pergudangan bawang merah di Klampok Brebes, diperkirakan muatan bawang merah impor ilegal tersebut sekitar 28 ton.
Haryadi petani bawang merah lain mengaku, melimpahnya bawang merah impor akan mengancam petani lokal, karena memasuki awal panen raya sehingga persediaan melebihi kebutuhan pasar.
Dua tahun lalu, kata dia, bawang merah impor melimpah di setiap pasar tradisional, harga bawang merah hanya mampu dijual sekitar Rp 1500 per kilogram, padahal modal tanam mencapai Rp5500 per kilogram.
Setiap panen raya petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Brebes, Tegal, merugi akibat melimpahnya bawang merah impor ilegal tersebut, kini mengancam mereka dengan adanya dugaan truk container bermuatan bawang merah impor ilegal.
Sementara itu Sekertaris Jendral Dewan Bawang Merah Nasional Mudatsir menuturkan, bawang merah impor ilegal jelas akan merugikan petani lokal, karena harga jual bawang merah tersebut jauh dibawah modal tanam mereka.
Pihaknya meminta kepada pemerintah membatasi, menindak tegas pelaku impor bawang merah ilegal, karena mengancam petani setempat.***2***
Enjang S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2013