PT PLN UP3 Cianjur, Jawa Barat, masih berupaya melakukan perbaikan jaringan listrik di wilayah selatan Cianjur tepatnya di Kecamatan Cidaun yang putus akibat hujan deras disertai angin kencang pada Sabtu (5/11), dan sejumlah tiang listrik dilaporkan tumbang.
Manager PLN UP3 Cianjur, Muhammad Hermansyah di Cianjur Minggu, mengatakan hingga Minggu petang, pihaknya masih berupaya untuk melakukan normalisasi aliran yang terpaksa diputus sementara karena beberapa desa terendam banjir, sehingga relawan sulit melakukan evakuasi terhadap warga.
"Aliran listrik mengalami gangguan sejak Sabtu malam dan beberapa titik sengaja dipadamkan karena ada kabel udara yang putus. Upaya tersebut untuk memudahkan relawan dan petugas gabungan untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir," katanya.
Puluhan petugas operasional diturunkan untuk memulihkan jaringan listrik akibat cuaca ekstrem di wilayah Cianjur terutama di wilayah selatan. Tercatat dari 35 gardu yang terdampak cuaca ekstrem, seluruhnya masih belum dioperasikan untuk keselamatan warga.
Total pelanggan terdampak akibat kejadian tersebut, tutur Hermansyah, sebanyak 5.505 pelanggan masih diupayakan untuk normalisasi karena sebagian besar wilayah Kecamatan Cidaun, kembali diguyur hujan dan tanah masih labil sehingga masih sangat sulit dilakukan upaya perbaikan terutama tiang yang tumbang.
"Kami berupaya melakukan koordinasi dengan aparat dan pemerintah setempat untuk proses normalisasi aliran listrik. Hujan yang kembali turun membuat kami kesulitan untuk menembus lokasi tiang yang tumbang atau perbaikan kabel udara yang putus," katanya.
Pihaknya mengimbau warga di wilayah terdampak selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir dengan cara mematikan instalasi listrik di rumah, mencabut semua peralatan elektronik dari stop kontak, dan apabila aliran listrik yang terkena air tidak padam dapat melaporkan melalui aplikasi New PLN Mobile.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Manager PLN UP3 Cianjur, Muhammad Hermansyah di Cianjur Minggu, mengatakan hingga Minggu petang, pihaknya masih berupaya untuk melakukan normalisasi aliran yang terpaksa diputus sementara karena beberapa desa terendam banjir, sehingga relawan sulit melakukan evakuasi terhadap warga.
"Aliran listrik mengalami gangguan sejak Sabtu malam dan beberapa titik sengaja dipadamkan karena ada kabel udara yang putus. Upaya tersebut untuk memudahkan relawan dan petugas gabungan untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir," katanya.
Puluhan petugas operasional diturunkan untuk memulihkan jaringan listrik akibat cuaca ekstrem di wilayah Cianjur terutama di wilayah selatan. Tercatat dari 35 gardu yang terdampak cuaca ekstrem, seluruhnya masih belum dioperasikan untuk keselamatan warga.
Total pelanggan terdampak akibat kejadian tersebut, tutur Hermansyah, sebanyak 5.505 pelanggan masih diupayakan untuk normalisasi karena sebagian besar wilayah Kecamatan Cidaun, kembali diguyur hujan dan tanah masih labil sehingga masih sangat sulit dilakukan upaya perbaikan terutama tiang yang tumbang.
"Kami berupaya melakukan koordinasi dengan aparat dan pemerintah setempat untuk proses normalisasi aliran listrik. Hujan yang kembali turun membuat kami kesulitan untuk menembus lokasi tiang yang tumbang atau perbaikan kabel udara yang putus," katanya.
Pihaknya mengimbau warga di wilayah terdampak selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di musim hujan dan banjir dengan cara mematikan instalasi listrik di rumah, mencabut semua peralatan elektronik dari stop kontak, dan apabila aliran listrik yang terkena air tidak padam dapat melaporkan melalui aplikasi New PLN Mobile.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022