Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat mengevakuasi tiga kepala keluarga (KK) di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak karena rumah yang mereka tempati rusak berat akibat tertimpa longsor, Jumat.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Jumat mengatakan tiga KK terdiri dari 12 jiwa itu, dievakuasi ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut.
Baca juga: Pemkab Cianjur anggarkan Rp88 miliar bangun jalan sepanjang 33 kilometer
"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan bagi korban bencana. Laporan sementara tiga rumah rusak tertimpa longsor dan 15 lainnya terancam, sehingga kami minta relawan untuk siaga dan segera mengevakuasi warga," katanya.
Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir di wilayah selatan Cianjur, terutama di Desa Waringinsari, membuat tebing setinggi 15 meter di belakang perkampungan warga longsor, sehingga menimpa tiga rumah yang berada di bawahnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun tiga keluarga terpaksa dievakuasi ke tempat aman guna menghindari longsor susulan yang dapat terjadi setiap saat karena hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut.
"Kami siagakan sekitar 15 orang relawan di lokasi guna melakukan pengawasan, pelaporan dan mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya longsor susulan. Untuk pemilik belasan rumah yang terdampak diminta waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur mencatat penanganan 25 bencana alam tuntas dilakukan
Kepala Desa Waringinsari, Ajie, mengatakan longsor yang menimpa Kampung Buniwangi, sudah mendapat penanganan dari pihak desa, relawan dan TNI/Polri, dimana pemilik rumah bersama anggota keluarganya telah diungsikan sementara ke rumah warga yang aman dari longsor.
"Kami meminta belasan kepala keluarga yang terdampak untuk waspada dan segera mengungsi jika hujan lebat kembali turun. Untuk tiga keluarga yang rumahnya rusak sudah diungsikan ke tempat aman untuk sementara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi di Cianjur, Jumat mengatakan tiga KK terdiri dari 12 jiwa itu, dievakuasi ke tempat aman guna menghindari hal yang tidak diinginkan karena curah hujan masih tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam melanda kawasan tersebut.
Baca juga: Pemkab Cianjur anggarkan Rp88 miliar bangun jalan sepanjang 33 kilometer
"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi untuk melakukan pendataan dan membawa bantuan bagi korban bencana. Laporan sementara tiga rumah rusak tertimpa longsor dan 15 lainnya terancam, sehingga kami minta relawan untuk siaga dan segera mengevakuasi warga," katanya.
Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir di wilayah selatan Cianjur, terutama di Desa Waringinsari, membuat tebing setinggi 15 meter di belakang perkampungan warga longsor, sehingga menimpa tiga rumah yang berada di bawahnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun tiga keluarga terpaksa dievakuasi ke tempat aman guna menghindari longsor susulan yang dapat terjadi setiap saat karena hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut.
"Kami siagakan sekitar 15 orang relawan di lokasi guna melakukan pengawasan, pelaporan dan mengevakuasi warga ketika melihat tanda alam akan terjadinya longsor susulan. Untuk pemilik belasan rumah yang terdampak diminta waspada dan segera mengungsi ketika melihat tanda alam," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur mencatat penanganan 25 bencana alam tuntas dilakukan
Kepala Desa Waringinsari, Ajie, mengatakan longsor yang menimpa Kampung Buniwangi, sudah mendapat penanganan dari pihak desa, relawan dan TNI/Polri, dimana pemilik rumah bersama anggota keluarganya telah diungsikan sementara ke rumah warga yang aman dari longsor.
"Kami meminta belasan kepala keluarga yang terdampak untuk waspada dan segera mengungsi jika hujan lebat kembali turun. Untuk tiga keluarga yang rumahnya rusak sudah diungsikan ke tempat aman untuk sementara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022