Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon, Jawa Barat, memastikan logistik untuk dapur umum dan relawan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) siap diterjunkan apabila terjadi bencana alam di daerah itu.
"Logistik kami untuk membantu ketika terjadi bencana alam dipastikan sangat aman," kata Sekretaris Dinas Sosial Kota Cirebon Tris Prayudi di Cirebon, Kamis.
Menurutnya, untuk logistik dapur umum ketika terjadi bencana alam sudah dipersiapkan, dan dipastikan ketika terjadi bencana alam bisa langsung didistribusikan ke pos yang telah ditentukan.
Baca juga: Polres Cirebon siagakan personel dan perlengkapan hadapi bencana
Ia menjelaskan untuk logistik dapur umum yang telah dipersiapkan di antaranya peralatan memasak, tenda, beras, dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk memasak.
"Beras, gas, mi instan, susu, dan beberapa bahan lainnya sudah ada dan siap," tuturnya.
Untuk relawan, Tris mengatakan setiap kelurahan ada dua relawan Tagana yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi bencana alam, sedangkan di Kota Cirebon terdapat 22 kelurahan, sehingga totalnya yang sudah siap siaga terdapat 44 personel Tagana.
Total anggota Tagana, lanjut Tris, yang berada di bawah Dinsos Kota Cirebon terdapat 76 orang, terdiri atas 44 orang tagana baru dan 32 lainnya yang sudah lama.
Semua relawan tersebut dipastikan sudah memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya, sehingga ketika terjadi bencana alam semua sudah siaga dengan baik.
"Kami sudah membekali para relawan ini dengan keterampilan, sehingga mereka dipastikan telah memenuhi persyaratan," katanya.
Baca juga: Wali Kota Cirebon instruksikan BPBD antisipasi bencana saat cuaca ekstrem
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menginstruksikan semua instansi terkait untuk mengantisipasi bencana alam, terutama pada saat terjadi potensi cuaca ekstrem seperti saat ini.
Ia mengatakan di Kota Cirebon memang terdapat beberapa titik atau lokasi yang sering terjadi genangan air ketika hujan dengan intensitas tinggi, untuk itu perlu ada perbaikan dan normalisasi drainase serta sungai.
Menurutnya, ketika cuaca ekstrem itu terjadi, tentu harus diwaspadai semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk menjamin warganya tetap aman dari bencana alam.
"Drainase dan sungai memang harus segera dibersihkan, serta dinormalisasi, agar ketika hujan datang bisa menampung debit air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Logistik kami untuk membantu ketika terjadi bencana alam dipastikan sangat aman," kata Sekretaris Dinas Sosial Kota Cirebon Tris Prayudi di Cirebon, Kamis.
Menurutnya, untuk logistik dapur umum ketika terjadi bencana alam sudah dipersiapkan, dan dipastikan ketika terjadi bencana alam bisa langsung didistribusikan ke pos yang telah ditentukan.
Baca juga: Polres Cirebon siagakan personel dan perlengkapan hadapi bencana
Ia menjelaskan untuk logistik dapur umum yang telah dipersiapkan di antaranya peralatan memasak, tenda, beras, dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan untuk memasak.
"Beras, gas, mi instan, susu, dan beberapa bahan lainnya sudah ada dan siap," tuturnya.
Untuk relawan, Tris mengatakan setiap kelurahan ada dua relawan Tagana yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi bencana alam, sedangkan di Kota Cirebon terdapat 22 kelurahan, sehingga totalnya yang sudah siap siaga terdapat 44 personel Tagana.
Total anggota Tagana, lanjut Tris, yang berada di bawah Dinsos Kota Cirebon terdapat 76 orang, terdiri atas 44 orang tagana baru dan 32 lainnya yang sudah lama.
Semua relawan tersebut dipastikan sudah memiliki keterampilan sesuai dengan bidangnya, sehingga ketika terjadi bencana alam semua sudah siaga dengan baik.
"Kami sudah membekali para relawan ini dengan keterampilan, sehingga mereka dipastikan telah memenuhi persyaratan," katanya.
Baca juga: Wali Kota Cirebon instruksikan BPBD antisipasi bencana saat cuaca ekstrem
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis menginstruksikan semua instansi terkait untuk mengantisipasi bencana alam, terutama pada saat terjadi potensi cuaca ekstrem seperti saat ini.
Ia mengatakan di Kota Cirebon memang terdapat beberapa titik atau lokasi yang sering terjadi genangan air ketika hujan dengan intensitas tinggi, untuk itu perlu ada perbaikan dan normalisasi drainase serta sungai.
Menurutnya, ketika cuaca ekstrem itu terjadi, tentu harus diwaspadai semua pihak, terutama pemerintah daerah untuk menjamin warganya tetap aman dari bencana alam.
"Drainase dan sungai memang harus segera dibersihkan, serta dinormalisasi, agar ketika hujan datang bisa menampung debit air," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022