Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat siap mengawal pelaksanaan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilaksanakan oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Garut untuk mendapatkan data ekonomi masyarakat secara jujur.
"Kita kawal bersama ya, dan saya meminta petugas agar jujur, karena petugas ini juga dari desa setempat, saya minta ini dengan jujur, ini ada kesempatan bagi kita untuk memperbaiki data," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat Rapat Koordinasi Daerah Tingkat Kabupaten dalam Rangka Pendataan Awal Regsosek di Ballroom Hotel Santika, Garut, Kamis.
Ia menuturkan pendataan di lapangan merupakan momentum untuk memperbaiki data-data masyarakat yang tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
Adanya data yang akurat di lapangan, kata Helmi, maka akan ketahuan siapa saja masyarakat yang mendapatkan bantuan, dan tidak mendapatkan bantuan, serta masyarakat yang tidak perlu lagi mendapatkan bantuan karena ekonominya sudah mapan.
"Dari data ini akan memperbaiki siapa yang layak, siapa yang wajib kita bantu, siapa yang sudah tidak perlu kita bantu," katanya.
Ia meminta kepada petugas untuk melakukan pendataan dengan jujur, sesuai dengan keadaan nyata di lapangan, karena kondisinya tentu akan berubah seperti yang tadinya kurang mampu menjadi mapan, atau sebaliknya.
Ia mengimbau seluruh aparatur pemerintah hingga tingkat desa maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawasi pelaksanaan pendataan sosial ekonomi agar hasilnya akurat.
"Dengan cara ini adalah yang terbaik bagi kita, adalah kesempatan baik, mari kita awasi bersama, mari kita dukung bersama ya, dan saya berharap masyarakat juga ditanya-tanya juga," katanya.
Kepala BPS Garut Dodi Gunawan Yusuf menambahkan, rapat koordinasi itu dalam rangka membangun penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan semua pemangku kebijakan di Kabupaten Garut.
Ia berharap tugas pendataan masyarakat mendapatkan dukungan dari semua pihak, khususnya di tingkat desa dan kecamatan sehingga pelaksanaannya berjalan lancar sesuai harapan.
"Di dalam pelaksanaannya tidak mungkin berdiri sendiri, enggak akan bisa apalagi pegawai BPS Garut cuman 38 orang, kebutuhan petugas 4.000 lebih, makanya kita rekrut, tapi direkrutnya juga harus ada rekomendasi dari desa, dan kecamatan, memang plus minusnya banyak, tapi itulah kondisi sekarang yang bisa dilakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita kawal bersama ya, dan saya meminta petugas agar jujur, karena petugas ini juga dari desa setempat, saya minta ini dengan jujur, ini ada kesempatan bagi kita untuk memperbaiki data," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat Rapat Koordinasi Daerah Tingkat Kabupaten dalam Rangka Pendataan Awal Regsosek di Ballroom Hotel Santika, Garut, Kamis.
Ia menuturkan pendataan di lapangan merupakan momentum untuk memperbaiki data-data masyarakat yang tidak sesuai dengan keadaan di lapangan.
Adanya data yang akurat di lapangan, kata Helmi, maka akan ketahuan siapa saja masyarakat yang mendapatkan bantuan, dan tidak mendapatkan bantuan, serta masyarakat yang tidak perlu lagi mendapatkan bantuan karena ekonominya sudah mapan.
"Dari data ini akan memperbaiki siapa yang layak, siapa yang wajib kita bantu, siapa yang sudah tidak perlu kita bantu," katanya.
Ia meminta kepada petugas untuk melakukan pendataan dengan jujur, sesuai dengan keadaan nyata di lapangan, karena kondisinya tentu akan berubah seperti yang tadinya kurang mampu menjadi mapan, atau sebaliknya.
Ia mengimbau seluruh aparatur pemerintah hingga tingkat desa maupun masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengawasi pelaksanaan pendataan sosial ekonomi agar hasilnya akurat.
"Dengan cara ini adalah yang terbaik bagi kita, adalah kesempatan baik, mari kita awasi bersama, mari kita dukung bersama ya, dan saya berharap masyarakat juga ditanya-tanya juga," katanya.
Kepala BPS Garut Dodi Gunawan Yusuf menambahkan, rapat koordinasi itu dalam rangka membangun penguatan koordinasi dan kolaborasi dengan semua pemangku kebijakan di Kabupaten Garut.
Ia berharap tugas pendataan masyarakat mendapatkan dukungan dari semua pihak, khususnya di tingkat desa dan kecamatan sehingga pelaksanaannya berjalan lancar sesuai harapan.
"Di dalam pelaksanaannya tidak mungkin berdiri sendiri, enggak akan bisa apalagi pegawai BPS Garut cuman 38 orang, kebutuhan petugas 4.000 lebih, makanya kita rekrut, tapi direkrutnya juga harus ada rekomendasi dari desa, dan kecamatan, memang plus minusnya banyak, tapi itulah kondisi sekarang yang bisa dilakukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022