Harga telur ayam di Pasar Induk Pasirhayam, Cianjur, mulai mengalami penurunan harga dari Rp 35 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram, seiring meningkatnya produksi telur di tingkat peternak lokal di Cianjur.
Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur, Doni Wibowo di Cianjur Minggu, mengatakan harga telur ayam saat ini sudah kembali normal di angka Rp 27 ribu per kilogram yang sebelumnya sempat merangkak naik karena peternak mengurangi produksi akibat mahalnya pakan.
"Sudah dua hari terakhir harga telur ayam kembali ke harga normal, seiring tingginya produksi telur di tingkat peternak. Selama ini pasokan telur berasal dari peternak lokal di sejumlah kecamatan di Cianjur," katanya.
Sehingga ungkap Doni, kenaikan harga BBM tidak terlalu mempengaruhi harga telur. Sedangkan harga daging ayam sampai minggu kedua bulan September masih bertahan di angka Rp38 ribu per kilogram, untuk harga kebutuhan pangan lainnya seperti minyak goreng, terigu dan gula masih normal.
Pedagang telur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Dadan (21) mengatakan harga telur sudah kembali normal sejak dua hari terakhir di angka Rp27 ribu per kilogram, sehingga angka penjualan kembali normal. Per hari pedagang dapat menjual 100 sampai 150 kilogram telur.
"Bulan sebelumnya harga telur merangkak naik hingga Rp35 ribu per kilogram, namun sejak dua hari terakhir kembali turun dan mendekati harga normal. Untuk penjualan yang sempat menurun kembali meningkat," katanya.
Peternak ayam di Kecamatan Cikalongkulon, Azmi mengatakan angka produksi telur ayam kembali meningkat karena peternak memilih membuat pakan sendiri guna menekan tingginya pengeluaran untuk pakan yang harganya mahal sejak beberapa bulan terakhir.
"Kalau tidak disiasati kami akan merugi karena stok yang ada tidak terjual. Sejak dua pekan terakhir kami tidak mengandalkan pakan dari luar negeri atau pakan impor karena harganya melambung tinggi. Kami pakai pakai buatan sendiri agar biaya produksi tidak lagi mahal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala UPTD Pasar Induk Cianjur, Doni Wibowo di Cianjur Minggu, mengatakan harga telur ayam saat ini sudah kembali normal di angka Rp 27 ribu per kilogram yang sebelumnya sempat merangkak naik karena peternak mengurangi produksi akibat mahalnya pakan.
"Sudah dua hari terakhir harga telur ayam kembali ke harga normal, seiring tingginya produksi telur di tingkat peternak. Selama ini pasokan telur berasal dari peternak lokal di sejumlah kecamatan di Cianjur," katanya.
Sehingga ungkap Doni, kenaikan harga BBM tidak terlalu mempengaruhi harga telur. Sedangkan harga daging ayam sampai minggu kedua bulan September masih bertahan di angka Rp38 ribu per kilogram, untuk harga kebutuhan pangan lainnya seperti minyak goreng, terigu dan gula masih normal.
Pedagang telur di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Dadan (21) mengatakan harga telur sudah kembali normal sejak dua hari terakhir di angka Rp27 ribu per kilogram, sehingga angka penjualan kembali normal. Per hari pedagang dapat menjual 100 sampai 150 kilogram telur.
"Bulan sebelumnya harga telur merangkak naik hingga Rp35 ribu per kilogram, namun sejak dua hari terakhir kembali turun dan mendekati harga normal. Untuk penjualan yang sempat menurun kembali meningkat," katanya.
Peternak ayam di Kecamatan Cikalongkulon, Azmi mengatakan angka produksi telur ayam kembali meningkat karena peternak memilih membuat pakan sendiri guna menekan tingginya pengeluaran untuk pakan yang harganya mahal sejak beberapa bulan terakhir.
"Kalau tidak disiasati kami akan merugi karena stok yang ada tidak terjual. Sejak dua pekan terakhir kami tidak mengandalkan pakan dari luar negeri atau pakan impor karena harganya melambung tinggi. Kami pakai pakai buatan sendiri agar biaya produksi tidak lagi mahal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022