Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat siap menganggarkan untuk pembangunan zona selamat sekolah (Zoss) pada 2023 yang diprioritaskan bagi sekolah yang lokasinya di jalan raya atau padat arus lalu lintas kendaraan yang memiliki potensi tinggi terjadinya kecelakaan di jalanan.
"Untuk tahun ini tidak ada pengadaan marka jadi kita tidak bisa menyisihkan untuk Zoss itu, sehingga mungkin tahun depan (2023) lah melakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat.
Baca juga: Polres Garut salurkan seribu paket sembako untuk pekerja jalanan
Ia menuturkan, pembangunan Zoss salah satu hal yang penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, khususnya anak-anak sekolah.
Upaya membangun Zoss tersebut, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah, apalagi pernah ada kejadian sejumlah anak sekolah tertabrak oleh kendaraan angkutan umum di Kadungora, Kabupaten Garut.
"Kewajiban kita itu salah satunya pembangunan marka untuk Zoss, kita sesuaikan dari permintaan," katanya.
Ia menyampaikan selama ini sekolah di Kabupaten Garut yang sudah dibangun kawasan Zoss baru di lima sekolah yakni di daerah dengan kondisi lalu lintas padat kendaraan.
Skolah yang mengusulkan dibangun Zoss kepada pemerintah daerah, kata dia, selama ini cukup banyak, namun anggarannya tidak ada, dan akan disiapkan pada tahun anggaran 2023.
"Untuk Zoss permintaan banyak ya, sudah beberapa sekolah, tapi karena untuk tahun ini tidak ada pengadaan marka jadi kita tidak bisa menyisihkan untuk Zoss itu," katanya.
Ia menyampaikan, prioritas sekolah yang akan mendapatkan pembangunan Zoss yakni sekolah yang berada di jalan nasional atau daerah dengan lalu lintas kendaraan padat.
Baca juga: Kejari Garut musnahkan barang bukti bendera NII terkait kasus makar
Menurut dia daerah yang cukup rawan dan harus dibangun Zoss di antaranya kawasan sekolah MAN 2 Garut, sekolah di Rancasalak, Kadungora, depan kampus Yasa Anggana, selanjutnya sekolah di Jalan Raya Samarang.
"Prioritas sesuai dengan yang mengajukan oleh kepala sekolah atau hasil dasar survei atau yang memang sangat 'urgent' di sana," katanya.
Ia menambahkan keberadaan Zoss itu meliputi pengecatan jalan aspal dengan warna merah, dan warna hitam putih untuk penyeberangan, kemudian rambu-rambu lalu lintas.
"Kita sesuaikan dengan hasil pengamatan di lapangan, termasuk rambu-rambunya," kata Aah. ***3***
Baca juga: Polres Garut ringkus 2 tersangka penyalahgunaan 2.100 liter BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Untuk tahun ini tidak ada pengadaan marka jadi kita tidak bisa menyisihkan untuk Zoss itu, sehingga mungkin tahun depan (2023) lah melakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh di Garut, Jumat.
Baca juga: Polres Garut salurkan seribu paket sembako untuk pekerja jalanan
Ia menuturkan, pembangunan Zoss salah satu hal yang penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan, khususnya anak-anak sekolah.
Upaya membangun Zoss tersebut, kata dia, menjadi perhatian pemerintah daerah, apalagi pernah ada kejadian sejumlah anak sekolah tertabrak oleh kendaraan angkutan umum di Kadungora, Kabupaten Garut.
"Kewajiban kita itu salah satunya pembangunan marka untuk Zoss, kita sesuaikan dari permintaan," katanya.
Ia menyampaikan selama ini sekolah di Kabupaten Garut yang sudah dibangun kawasan Zoss baru di lima sekolah yakni di daerah dengan kondisi lalu lintas padat kendaraan.
Skolah yang mengusulkan dibangun Zoss kepada pemerintah daerah, kata dia, selama ini cukup banyak, namun anggarannya tidak ada, dan akan disiapkan pada tahun anggaran 2023.
"Untuk Zoss permintaan banyak ya, sudah beberapa sekolah, tapi karena untuk tahun ini tidak ada pengadaan marka jadi kita tidak bisa menyisihkan untuk Zoss itu," katanya.
Ia menyampaikan, prioritas sekolah yang akan mendapatkan pembangunan Zoss yakni sekolah yang berada di jalan nasional atau daerah dengan lalu lintas kendaraan padat.
Baca juga: Kejari Garut musnahkan barang bukti bendera NII terkait kasus makar
Menurut dia daerah yang cukup rawan dan harus dibangun Zoss di antaranya kawasan sekolah MAN 2 Garut, sekolah di Rancasalak, Kadungora, depan kampus Yasa Anggana, selanjutnya sekolah di Jalan Raya Samarang.
"Prioritas sesuai dengan yang mengajukan oleh kepala sekolah atau hasil dasar survei atau yang memang sangat 'urgent' di sana," katanya.
Ia menambahkan keberadaan Zoss itu meliputi pengecatan jalan aspal dengan warna merah, dan warna hitam putih untuk penyeberangan, kemudian rambu-rambu lalu lintas.
"Kita sesuaikan dengan hasil pengamatan di lapangan, termasuk rambu-rambunya," kata Aah. ***3***
Baca juga: Polres Garut ringkus 2 tersangka penyalahgunaan 2.100 liter BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022