Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mendistribusikan makanan tambahan gizi bagi balita di bawah dua tahun yang terkonfirmasi stunting atau kekurangan gizi sehingga memengaruhi pertumbuhan badannya.
"Alhamdulillah kita sekarang memberikan upaya-upaya penanggulangan dengan memberikan telur dan juga susu, telur susu ini kita berikan untuk anak-anak kita yang di bawah dua tahun," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat mengecek persiapan pendistribusian pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Senin.
Pendistribusian makanan bergizi program PMT oleh Pemkab Garut sudah berjalan yang dilakukan oleh jajaran di setiap puskesmas di daerah itu.
Baca juga: Kasus pembunuhan pengusaha Bandung oleh sopir pribadinya terungkap
"Ada delapan ribu anak yang kita berikan telur dan susu selama tiga bulan," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menanggulangi masalah anak yang kekurangan gizi dengan memberikan asupan makanan bergizi sehingga anak bisa tumbuh normal.
Bantuan pangan bergizi itu, kata dia, sementara difokuskan pada anak di bawah dua tahun, sedangkan di atas usia dua tahun membutuhkan peran bersama karena sama membutuhkan asupan gizi.
"Mari kita bergabung, karena ini perlu mendapatkan perhatian pula bagi anak-anak kita yang di atas dua tahun, karena yang di atas dua tahun jumlahnya juga cukup banyak, dan tentu memerlukan juga bantuan dari kita semua," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar dorong perajin bendera di Garut bisa tembus pasar mancanegara
Kepala Dinas Kesehatan Garut Maskut Farid menambahkan jajarannya sudah mengecek semua makanan dengan memastikan pendistribusian berjalan lancar sesuai sasaran.
Anggaran pemberian PMT bagi balita stunting itu, kata dia, sebesar Rp5,9 miliar yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi delapan ribuan anak usia di bawah dua tahun.
"Untuk tiap hari diberikan, dan kita juga sudah hitung dari delapan ribu orang itu dengan jumlah yang ada ini akan mencukupi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Alhamdulillah kita sekarang memberikan upaya-upaya penanggulangan dengan memberikan telur dan juga susu, telur susu ini kita berikan untuk anak-anak kita yang di bawah dua tahun," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat mengecek persiapan pendistribusian pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita stunting di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Senin.
Pendistribusian makanan bergizi program PMT oleh Pemkab Garut sudah berjalan yang dilakukan oleh jajaran di setiap puskesmas di daerah itu.
Baca juga: Kasus pembunuhan pengusaha Bandung oleh sopir pribadinya terungkap
"Ada delapan ribu anak yang kita berikan telur dan susu selama tiga bulan," katanya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menanggulangi masalah anak yang kekurangan gizi dengan memberikan asupan makanan bergizi sehingga anak bisa tumbuh normal.
Bantuan pangan bergizi itu, kata dia, sementara difokuskan pada anak di bawah dua tahun, sedangkan di atas usia dua tahun membutuhkan peran bersama karena sama membutuhkan asupan gizi.
"Mari kita bergabung, karena ini perlu mendapatkan perhatian pula bagi anak-anak kita yang di atas dua tahun, karena yang di atas dua tahun jumlahnya juga cukup banyak, dan tentu memerlukan juga bantuan dari kita semua," katanya.
Baca juga: Gubernur Jabar dorong perajin bendera di Garut bisa tembus pasar mancanegara
Kepala Dinas Kesehatan Garut Maskut Farid menambahkan jajarannya sudah mengecek semua makanan dengan memastikan pendistribusian berjalan lancar sesuai sasaran.
Anggaran pemberian PMT bagi balita stunting itu, kata dia, sebesar Rp5,9 miliar yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan bagi delapan ribuan anak usia di bawah dua tahun.
"Untuk tiap hari diberikan, dan kita juga sudah hitung dari delapan ribu orang itu dengan jumlah yang ada ini akan mencukupi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022