ANTARAJAWABARAT.com,25/9- Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa Universitas Suryakencana, Cianjur, Jabar, mengutuk film "Innocence of Moslem" di Bundaran Loktian, Selasa, dibubarkan aparat kepolisian karena tidak mendapatkan izin dari Mapolres Cianjur.
Pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa mengutuk film yang melecehkan Nabi Muhamad itu, awalnya berlangsung aman dan terkendali. Bahkan puluhan mahasiswa, sempat melakukan orasi dan membakar bendera Amerika dan Israel, sebagai bentuk protes atas beredarnya film tersebut.
Namun selang beberapa saat, puluhan petugas kepolisian yang datang langsung meminta mahasiswa menghentikan aksinya karena tidak mendapat izin. Mendapati hal tersebut, beberapa orang diantaranya sempat bernegoisasi dengan petugas.
Sementara itu, puluhan mahasiswa lainnya tampak tidak menghiraukan permintaan petugas dan tetap melakukan aksinya. Sehingga beberapa orang petugas langsung mengejar mahasiswa yang tetap berorasi.
"Beberapa orang rekan kami menjadi 'bulan bulanan' polisi karena tetap melakukan aksi. Kami tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini," kata Irvan kordinator aksi.
Melihat aksi petugas yang membubarkan aksi itu, mahasiswa berlari menyelamatakan diri.
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa mengutuk film yang melecehkan Nabi Muhamad itu, awalnya berlangsung aman dan terkendali. Bahkan puluhan mahasiswa, sempat melakukan orasi dan membakar bendera Amerika dan Israel, sebagai bentuk protes atas beredarnya film tersebut.
Namun selang beberapa saat, puluhan petugas kepolisian yang datang langsung meminta mahasiswa menghentikan aksinya karena tidak mendapat izin. Mendapati hal tersebut, beberapa orang diantaranya sempat bernegoisasi dengan petugas.
Sementara itu, puluhan mahasiswa lainnya tampak tidak menghiraukan permintaan petugas dan tetap melakukan aksinya. Sehingga beberapa orang petugas langsung mengejar mahasiswa yang tetap berorasi.
"Beberapa orang rekan kami menjadi 'bulan bulanan' polisi karena tetap melakukan aksi. Kami tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini," kata Irvan kordinator aksi.
Melihat aksi petugas yang membubarkan aksi itu, mahasiswa berlari menyelamatakan diri.
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012