ANTARAJAWABARAT.com,18/9 - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengupayakan pengangkatan status tenaga penyuluh pertanian berstatus kontrak menjadi pegawai negeri sipil (PNS), yang jumlahnya saat ini mencapai 2.400 orang.

"Insya Allah, kita akan diusahakan agar status mereka jadi PNS," kata Ahmad Heryawan, usai menghadiri acara Silaturahim Dengan Penyuluh Pertanian Tahun 2012 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Selasa.

Menurutnya, jika ada lowongan untuk menjadi PNS maka para penyuluh yang bekerja di berbagai daerah di Jabar itu akan menjadi prioritas utama karena mereka telah terlibat dalam pertanian.

"Sehingga harus diprioritaskan dong menjadi PNS," ujarnya.

Pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja para penyuluh, baik di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, terlebih tugas utamanya ialah mengawal ketahanan pangan khususnya di Jawa Barat.

Diakuinya, kinerja para penyuluh semakin baik dan menunjukan hasil yang menggembirakan.

"Untuk itu sudah selayaknya, para penyuluh mendapat perhatian lebih dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dikatakannya, pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota senantiasa memperhatikan dan berpihak kepada para penyuluh karena tugas penyuluh sangat berat tapi mulia.

"Bersama para petani, nelayan, peternak dan masyarakat hutan, para penyuluh bahu membahu menjaga ketahanan pangan kita. Sehingga adalah layak bila mereka mendapat apresiasi dan perhatian lebih dari Pemerintah, katanya.

Menurut Heryawan, ada empat sukses pembangunan pertanian yang diemban para penyuluh yakni sukses swasembada dan swasembada berkelanjutan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani.

"Seluruh tugas sukses itu mulia. Sehingga para penyuluh diharapkan melaksanakan dengan sungguh-sungguh. Dan pertemuan kali ini adalah untuk menyamakan persepsi, visi dan misi bersama dalam menjaga dan mempertahankan ketahanan pangan," katanya.

Lebih lanjut Heryawan meminta kepada para penyuluh agar pada musim tanam mendatang dilakukan serentak, menyusul mulai datangnya musim hujan.

Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan produksi dan meminimalkan segala bentuk gangguan terhadap tanaman pangan.***3***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012