Bupati Cianjur, Jawa Barat, mengancam akan mencopot jabatan kepala sekolah yang terbukti sering bolos dan jarang datang ke sekolah yang dipimpinnya terlebih yang bertugas di pelosok utara hingga selatan.

"Kepala sekolah lama atau yang baru dilantik diharapkan benar-benar menjalankan tugas secara amanah meski ditempatkan di pelosok. Saya minta mereka turun ke masyarakat untuk mendata berapa banyak siswa yang putus sekolah dan tidak melanjutkan," kata Herman di Cianjur Senin.

Ia menuturkan, kepala sekolah merupakan kepanjangan tangan pemerintah dan dinas pendidikan untuk membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Cianjur yang masih rendah dengan mendata dan meningkatkan angka lama sekolah.

Terlebih saat ini, tutur Herman, pihaknya bersama lintas dinas tengah berupaya meningkatkan IPM di Cianjur yang masih terbawah di Jabar. Berbagai upaya dilakukan termasuk mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat di sejumlah kecamatan dan mendirikan sekolah jarak jauh.

"Bagaimana pendidikan akan baik dan meningkat kalau kepala sekolahnya jarang masuk alias bolos. Saya akan mengumpulkan data, kalau terbukti sering bolos atau tidak masuk kantor, enam bulan akan kita evaluasi atau sanksi tegas dicopot sebagai kepala sekolah," katanya.

Pihaknya juga mengimbau bagi orang tua siswa dan aparat setempat, untuk ikut serta memberikan pengawasan terhadap kepala sekolah SD dan SMP yang ada di wilayahnya masing-masing, kalau mendapati kepala sekolah yang jarang masuk segera laporkan langsung ke Bupati atau Sekda dan Dinas Pendidikan Cianjur.

"Saya minta mereka yang mendapat jabatan baru sebagai kepala sekolah dapat memaksimalkan dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan  masyarakat terutama peserta didik," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022