Sebanyak seratus warga penderita katarak di sejumlah kecamatan, Kabupaten Garut, Jawa Barat mendapatkan layanan operasi gratis yang diselenggarakan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat dan Rumah Sakit Cicendo di Klinik Baiturahman Garut.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep Nana Mulyana di Garut, Selasa mengatakan kegiatan itu dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa yang diisi dengan berbagai kegiatan sosial seperti operasi katarak gratis dan pembagian sembako.
Baca juga: 500 orang dapat layanan gratis operasi katarak dari Pemkab Garut
"Hari ini kita bisa mengoperasi 100 orang yang mengalami katarak di Garut dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, kami juga memberikan tali asih kepada mereka yang ikut operasi berupa sembako," kata Asep saat meninjau kegiatan operasi katarak di Garut.
Ia menuturkan kegiatan sosial operasi katarak itu bekerja sama dengan Rumah Sakit Cicendo di Kota Bandung sebagai rumah sakit spesialis mata yang memilih daerah Garut untuk mengatasi masalah warga yang menderita katarak.
Masyarakat yang mendapatkan operasi katarak itu, kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan terlebih dahulu, karena ada juga penderita katarak tidak bisa menjalani operasi karena berbagai faktor.
Ia menjelaskan alasan menggelar bakti sosial operasi katarak sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang selama ini tidak memiliki biaya untuk menjalani operasi, sementara mata salah satu penopang kehidupan agar bisa produktif.
"Dengan kegiatan ini, saat penglihatannya bagus lagi bisa mengoptimalkan lagi potensi dan talenta masyarakat," katanya.
Baca juga: 300 penderita katarak di Indramayu ikuti operasi gratis
Ia berharap adanya kegiatan tersebut Kejaksaan bisa lebih dekat dengan masyarakat, sekaligus membangun sinergitas dengan masyarakat maupun pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan katarak.
Apalagi daerah Garut, kata dia, tercatat sebagai salah satu daerah di Priangan Timur yang memiliki data cukup banyak penderita katarak, dengan adanya operasi gratis tersebut bisa meringankan masyarakat, terutama yang tidak mampu.
"Dipilih dilaksanakan operasi katarak di Garut karena daerah yang salah satu tingkat kebutaanya tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat, Asep Nana Mulyana di Garut, Selasa mengatakan kegiatan itu dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa yang diisi dengan berbagai kegiatan sosial seperti operasi katarak gratis dan pembagian sembako.
Baca juga: 500 orang dapat layanan gratis operasi katarak dari Pemkab Garut
"Hari ini kita bisa mengoperasi 100 orang yang mengalami katarak di Garut dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-62, kami juga memberikan tali asih kepada mereka yang ikut operasi berupa sembako," kata Asep saat meninjau kegiatan operasi katarak di Garut.
Ia menuturkan kegiatan sosial operasi katarak itu bekerja sama dengan Rumah Sakit Cicendo di Kota Bandung sebagai rumah sakit spesialis mata yang memilih daerah Garut untuk mengatasi masalah warga yang menderita katarak.
Masyarakat yang mendapatkan operasi katarak itu, kata dia, berdasarkan hasil pemeriksaan terlebih dahulu, karena ada juga penderita katarak tidak bisa menjalani operasi karena berbagai faktor.
Ia menjelaskan alasan menggelar bakti sosial operasi katarak sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang selama ini tidak memiliki biaya untuk menjalani operasi, sementara mata salah satu penopang kehidupan agar bisa produktif.
"Dengan kegiatan ini, saat penglihatannya bagus lagi bisa mengoptimalkan lagi potensi dan talenta masyarakat," katanya.
Baca juga: 300 penderita katarak di Indramayu ikuti operasi gratis
Ia berharap adanya kegiatan tersebut Kejaksaan bisa lebih dekat dengan masyarakat, sekaligus membangun sinergitas dengan masyarakat maupun pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan katarak.
Apalagi daerah Garut, kata dia, tercatat sebagai salah satu daerah di Priangan Timur yang memiliki data cukup banyak penderita katarak, dengan adanya operasi gratis tersebut bisa meringankan masyarakat, terutama yang tidak mampu.
"Dipilih dilaksanakan operasi katarak di Garut karena daerah yang salah satu tingkat kebutaanya tinggi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022