ANTARAJAWABARAT.com,22/8 - Proses tender pengelolaan dan pengolahan sampah di Tempat Pemprosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung, Jabar, rencananya akan dimulai tahun 2013.

"Rencana tendernya pengelolaan dan pengolahannya itu tahun depan, dengan rincian untuk pembangunan tempat, fasilitas serta teknologi di TPPAS Legok Nangka akan menelan biaya sekitar Rp500 miliar hingga Rp800 miliar," kata Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat Eddy M Nasution, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.

Ia menginginkan pemenang tender nanti adalah pihak yang mampu melakukan pengelolaan dan pengolahan sampah berteknologi canggih namun tidak mahal.

"Jika mahal, belum tentu masyarakat mampu karena nantinya ada kutipan atau semacam iuran untuk warga juga. Makanya nanti pemerintah akan memberi subsidi," kata dia.

Eddy menuturkan, progres dari pembangunan TPPAS Legok Nangka hingga saat ini ialah masih terkendalanya proses penyerahan ganti rugi tanah carik desa yang disebabkan oleh sejumlah hal.

"Jadi masih ada masyarakat yang belum mendapat ganti rugi. Tapi kenapa belum dibayar oleh pihak desanya. Karena dari kitanya sudah membayar ke desanya karena itu tanah carik," katanya.

Menurut dia, untuk proses serah terima ganti rugi itu memang agak tersendat terutama setelah desa melakukan penyesuaian sertifikat berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Jadi di BPN sendiri itu sudah selesai. Nah, sekarang tinggal pembayaran. Permasalahannya adalah masyarakat yang kebagian ganti rugi itu, tidak mampu membayar Pphnya," ujarnya.

Dikatakan dia, sedikitnya ada 31 keluarga yang proses ganti rugi lahannya terhambat karena ketidaksanggupan pembayaran Pph tadi.

"Pemerintah pun tidak bisa membantu karena kami tidak menyediakan anggaran untuk itu di tahun 2012 ini," katanya.

Diutarakannya, hingga saat ini sudah dibangun akses jalan menuju lokasi TPPAS Legok Nangka dan akses sepanjang tiga kilometer itu menelan biaya hingga Rp40 miliar yang bersumber dari APBN.

"Rencananya akses akan dibuat menjadi tiga jalur. Itu supaya tidak terjadi antrean truk sampah saat menuju TPPAS. Soalnya, jalannya menanjak," kata dia.***2***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012