Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Cianjur, Jawa Barat, mencatat realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Cianjur hingga pertengahan Juni 2022 baru mencapai 27 persen atau sekitar Rp72,6 miliar dari target sebesar Rp267 miliar.
Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan Bapenda Cianjur, Ardian Athoillah di Cianjur, Jumat, mengatakan realisasi itu, berasal dari 11 jenis pajak daerah, pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam dan batuan, parkir, air tanah, sarang burung walet, BPHTB dan PBB.
Baca juga: Pajak galian di Cianjur tidak tercapai, ini sebabnya
"Nominal-nya yang sudah tinggi dari BPHTB sebesar Rp22,4 miliar atau sebesar 25 persen dari target yang ditetapkan. Sedangkan untuk persentase paling tinggi dari pajak reklame yang hampir mencapai 70 persen dengan capaian Rp3,5 miliar dari target sebesar Rp5 miliar," katanya.
Meski realisasi PAD baru mencapai 27 persen, Bapenda Cianjur optimistis PAD dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Terlebih, ungkap dia, saat ini untuk PBB sudah selesai pencetakan stiker dan sudah disebar, tinggal menunggu setoran dari masing-masing desa.
Untuk memaksimalkan potensi PAD 2022, Bapenda Cianjur juga telah menyiapkan berbagai strategi dan program diantaranya, melalui pemuktahiran data dan peningkatan sistem teknologi informasi.
"Kita juga menambah sistem pembayaran untuk masyarakat dalam membayarkan kewajiban pajak-nya dan kita sediakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam pendataan. Target PAD tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar Rp85 miliar dari tahun lalu sebesar Rp182 miliar menjadi Rp267 miliar," katanya.
Ia menambahkan, berkaca dari tahun sebelumnya PAD dari sektor pajak terealisasi Rp194 miliar atau sebesar 106 persen. "Kami optimistis target dapat tercapai sebelum akhir tahun dan surplus," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur terapkan parkir berlangganan satu tahun untuk tingkatkan PAD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan Bapenda Cianjur, Ardian Athoillah di Cianjur, Jumat, mengatakan realisasi itu, berasal dari 11 jenis pajak daerah, pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, mineral bukan logam dan batuan, parkir, air tanah, sarang burung walet, BPHTB dan PBB.
Baca juga: Pajak galian di Cianjur tidak tercapai, ini sebabnya
"Nominal-nya yang sudah tinggi dari BPHTB sebesar Rp22,4 miliar atau sebesar 25 persen dari target yang ditetapkan. Sedangkan untuk persentase paling tinggi dari pajak reklame yang hampir mencapai 70 persen dengan capaian Rp3,5 miliar dari target sebesar Rp5 miliar," katanya.
Meski realisasi PAD baru mencapai 27 persen, Bapenda Cianjur optimistis PAD dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Terlebih, ungkap dia, saat ini untuk PBB sudah selesai pencetakan stiker dan sudah disebar, tinggal menunggu setoran dari masing-masing desa.
Untuk memaksimalkan potensi PAD 2022, Bapenda Cianjur juga telah menyiapkan berbagai strategi dan program diantaranya, melalui pemuktahiran data dan peningkatan sistem teknologi informasi.
"Kita juga menambah sistem pembayaran untuk masyarakat dalam membayarkan kewajiban pajak-nya dan kita sediakan aplikasi untuk mempermudah petugas dalam pendataan. Target PAD tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar Rp85 miliar dari tahun lalu sebesar Rp182 miliar menjadi Rp267 miliar," katanya.
Ia menambahkan, berkaca dari tahun sebelumnya PAD dari sektor pajak terealisasi Rp194 miliar atau sebesar 106 persen. "Kami optimistis target dapat tercapai sebelum akhir tahun dan surplus," katanya.
Baca juga: Pemkab Cianjur terapkan parkir berlangganan satu tahun untuk tingkatkan PAD
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022