Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menggelar Babancong Weekend Market sebagai agenda tahunan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi industri kecil menengah (IKM) yang diharapkan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pelaku usaha.

"Semoga ini menjadi awal kebangkitan dari perekonomian di Kabupaten Garut dan juga menjadi semangat, bahwa kita bisa untuk cepat pulih setelah pandemi dua tahun kemarin," ujar Kepala Bidang Pengembangan Promosi dan Kerjasama Perdagangan (P2KP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Ratu Ayu Dinar Wira Pertiwi melalui siaran pers di Garut, Jumat.

Ia menuturkan Babancong Weekend Market merupakan pameran lanjutan dari Gebyar Pesona Budaya Tahun 2022 yang digelar selama enam pekan setiap Sabtu dan Minggu, dimulai pada 18 Juni dan 19 Juni sampai Juli 2022.

Gebyar Pesona Budaya sebelumnya berdampak terhadap peningkatan omzet bagi pelaku IKM di Kabupaten Garut yang membuka stan sebagai tempat berjualan produk selama acara berlangsung.

"Kegiatan tersebut (Gebyar Pesona Budaya) ternyata cukup meningkatkan omzet dari para pelaku usaha pameran pada saat itu, karena ternyata omzetnya bisa mencapai Rp6-7 juta dalam sehari untuk satu pelaku usaha, satu stan," katanya.

Ia menjelaskan kegiatan Babancong Weekend Market itu memiliki konsep pameran yang akan menjadi ajang promosi produk IKM di Garut yang tidak hanya fokus pada produk penjualannya, tapi memamerkan produknya agar bisa dikenal luas.

Acara tersebut, kata dia, mendapatkan respons dan antusias yang baik dari pelaku IKM di Kabupaten Garut, terlihat beberapa pelaku usaha IKM sudah mulai menyiapkan program-program untuk kegiatan pameran nanti.
"Semuanya antusias dan mereka semua sudah menyiapkan mulai dari berbagai macam program-program promo di masing-masing stannya, dan juga akan membawa ikon-ikon unik dari usaha-usaha yang mereka miliki," katanya.

Ia berharap kegiatan tersebut tidak hanya membangkitkan perekonomian Garut tapi ada peningkatan pendapatan bagi pelaku usaha secara berkelanjutan setelah acara selesai.

Selain mempromosikan produk, kata dia, dalam kegiatan itu digelar beragam acara hiburan yang dapat menarik minat masyarakat, seperti lomba mewarnai tingkat taman kanak-kanak (TK) se-Kabupaten Garut yang diinisiasi perusahaan Chocodot.

"Kami buat semenarik mungkin biar semuanya 'aware' terhadap pameran ini, bahkan mereka juga akan diarahkan untuk menggandeng komunitas-komunitas yang mereka miliki," katanya.


Peluang ekspor

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Jawa Barat mendorong pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) untuk memanfaatkan peluang pasar ekspor ke Malaysia agar bisa memberikan kesejahteraan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah Garut.

"Produk IKM di Kabupaten Garut ini bisa diekspor ke Malaysia dan juga mendunia," kata Kepala Bidang Pengembangan Promosi dan Kerjasama Perdagangan (P2KP) Disperindag ESDM Kabupaten Garut Ratu Ayu Dinar Wira Pertiwi melalui siaran pers di Garut.
Ia menuturkan upaya mendorong produk dari Garut untuk bisa ekspor itu salah satunya dengan memberikan pelatihan "Business Matching" kepada sejumlah IKM, kemudian dipertemukan dengan pengusaha atau importir dan dengan perdagangan Malaysia.

Peserta pelatihan itu, kata dia, sementara diperuntukkan bagi 17 pelaku usaha sektor makanan, minuman, dan fesyen yang sudah layak untuk mengambil peluang pasar ekspor di Malaysia dan juga sejumlah negara lainnya.

"Kegiatan 'business matching' dengan perdagangan Malaysia dan dengan importir dari Malaysia, juga dihadiri para pelaku usaha yang kita proyeksikan atau pun prospektif untuk ekspor ke Malaysia, ada makanan, dan minuman maupun fesyen," kata Ratu.

Ia menyampaikan pelaku IKM dari Garut itu diberi kesempatan untuk menarik minat importir asal Malaysia dengan mendeskripsikan produk yang dimilikinya, kemudian melakukan tanya jawab secara langsung terkait peluang penjualan produk tersebut di Malaysia.

Penilaian dari importir Malaysia itu, kata dia, cukup bagus dengan meminta kepada pelaku IKM di Garut untuk mengirimkan contoh produknya ke Malaysia.
 
"Meminta sampel juga karena akan ditawarkan ke importir-importir lainnya di Malaysia," katanya.
Ia berharap produk yang diekspor ke Malaysia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Garut yang selama ini pelaku IKM sudah cukup lama terdampak dari adanya wabah COVID-19.

"Di masa pandemi yang akan berakhir ini jadi kebangkitan ekonomi melalui ekspor," katanya.

Atase Perdagangan Kuala Lumpur, Kemendag RI, Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan, pasar di Malaysia merupakan pasar yang bersahabat untuk produk IKM Indonesia, apalagi di negara itu ada sekitar tiga juta warga negara Indonesia yang bekerja maupun tinggal di Malaysia.

"Jadi ini merupakan suatu pasar yang wajib dibidik oleh para pelaku usaha IKM, khususnya dari Kabupaten Garut," katanya.

Salah seorang peserta "Business Matching" juga pemilik usaha makanan bernama Snack Lele Gokil, Ridwan Fauzi menyampaikan terima kasih adanya kegiatan tersebut yang dapat menambah semangat pelaku usaha untuk terus bangkit dan bisa memperluas pemasarannya hingga ke luar negeri.

"Acara seperti ini bisa membantu UMKM Garut untuk bisa produk-produknya mendunia dan tentu saja ini akan bisa meningkatkan taraf hidup dan juga kesejahteraan bagi para pelaku UMKM," katanya.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022