Sebanyak 13 calon haji sempat tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena positif COVID-19, kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana.

"Ditemukan sejumlah jamaah yang hasil tes PCR-nya terkonfirmasi positif, COVID-19," ungkap Budi, saat menyampaikan keterangan pers pelaksanaan haji 1443 Hijriah di Jakarta, Selasa.

Baca juga: KKHI Madinah rawat 4 jamaah haji yang sakit

Dikatakan Budi, ke-13 orang itu dinyatakan positif sebelum pergi ke embarkasi, sehingga mesti menjalani karantina selama lima hari.

Pada hari keempat mereka menjalani swab PCR ulang dengan hasil negatif COVID-19 dan telah diberangkatkan ke Arab Saudi.

Secara keseluruhan, kata dia, hingga saat ini ada 22 calon haji yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebelum keberangkatan ke Tanah Suci. Sembilan di antaranya masih tertunda keberangkatannya.
"Masih ada 9 calon haji yang harus ditunda keberangkatannya," ujar dia.

Budi mengingatkan bagi calon haji yang akan mengadakan Walimatus Safar (acara pamitan/syukuran sebelum berangkat haji) untuk melakukannya jauh-jauh hari sebelum pemberangkatan. Selain itu, ia juga mengimbau agar jamaah calon haji tidak berpergian ke tempat-tempat umum jika tidak mendesak.

Baca juga: Hari ini 3.169 calon haji diberangkatkan

"Kami juga minta kepada para pembimbing ibadah dan petugas haji agar selalu mengedukasi jamaah untuk memperbanyak minum air putih, jangan menunggu haus, serta tidak melakukan aktivitas secara berlebihan," kata dia.

Hingga saat ini sudah ada 7.054 jamaah haji Indonesia di Madinah. Dari jumlah itu, ada 2 jamaah yang tengah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, sementara  seorang dilaporkan wafat saat tiba di Tanah Suci.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022