Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyebutkan sekitar 260 ruang belajar atau kelas tingkat SD maupun SMP negeri di sejumlah kecamatan dalam kondisi rusak dan membahayakan sehingga perlu perbaikan.

"Sudah ada datanya di kecamatan ada 260 ruang kelas SD dan SMP yang rusak berat," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin di Garut, Senin.

Baca juga: DLH Jawa Barat kampanyekan kurangi sampah plastik di Garut

Ia menuturkan Dinas Pendidikan Kabupaten Garut terus menginventarisasi setiap bangunan sekolah maupun ruang kelas yang rusak berat, sedang maupun dalam kondisi bagus.

Data sementara di lapangan, kata dia, khusus ruang kelas yang rusak berat tercatat 260 kelas, kondisi itu akan diperbaiki secara bertahap pada tahun anggaran 2022 maupun 2023.

"Untuk perbaikannya di tahun 2022 ada, ada juga nanti 2023 diperbaikinya," kata Ade.

Menurut dia, data ruang kelas yang rusak itu masih tergolong sedikit jika dibandingkan dengan jumlah ruang kelas yang ada di tingkat SD dan SMP sebanyak 10.200 kelas.

"Jumlahnya kecil untuk yang rusak berat dari jumlah 10.200 kelas yang ada," katanya.
 

Ia menambahkan jumlah ruang kelas yang rusak seringkali datanya bisa lebih banyak, karena yang sebelumnya masuk kategori rusak sedang bisa jadi beberapa hari kemudian menjadi berat.

"Untuk SD misalkan datanya dinamis, rusak hari ini, runtuh di hari berikutnya," kata Ade.

Ia mengimbau pihak sekolah agar tidak menggunakan bangunan rusak berat untuk kegiatan belajar mengajar karena bisa mengancam keselamatan siswa maupun gurunya.

"Kita sudah antisipasi untuk sekolah rusak membahayakan jangan diisi," katanya.

Baca juga: Pesepeda dari berbagai daerah meriahkan Event Gowes Wisata LBC#05 di Garut

Baca juga: 29 tersangka kasus kejahatan dalam Operasi Libas ditangkap Polres Garut

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022