ANTARAJAWABARAT.com,3/7 - Untuk meningkatkan angka partisipasi mahasiswa di Provinsi Jawa Barat, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan berencana membuat program ruang kelas baru (RKB) bagi perguruan tinggi swasta di program berikutnya.

"Ya tentu kita pikirkan, kita dituntut untuk meningkatkan angka partisipasi mahasiswa disamping angka partisipasi SD, SMP dan SMA. Tentunya harus ada tindakan dan dorongan dari kita. Dan tahun 2013 harus mulai lagi bagi-bagi ruang kelas di PTS," kata Ahmad Heryawan, di Kota Bandung, Senin.

Menurut Heryawan angka partisipasi mahasiswa di Provinsi Jawa Barat tidak berbanding lurus dengan jumlah perguruan tinggi yang ada sehingga perguruan tinggi swasta harus dikembangkan.

"Perguruan tinggi swasta juga harus dikembangkan sehingga terbuka lebar untuk berkuliah di PTN atau PTS sehingga pada ujungnya angka partisipasi meningkat," kata dia.

Dikatakannya jika tidak ada intervensi dari pemerintah maka kenaikan angka partisipasi mahasiswa di Provinsi Jabar tidak akan terlalu tinggi.

"Oleh karenanya, sebagaimana angka partisipasi angka SD, SMP dan SMA maka angka partisipasi mahasiswa pun kita dorong. Karena saat ini angka partisipasi mahasiswa di jabar penduduknya banyak tidak berbanding lurus," katanya.

Sementara itu, untuk meningkatkan angka partisipasi SMA Pemprov Jawa Barat memacunya dengan pemberian dana bantuan operasional sekolah (BOS) terpilih.

Menurut Heryawan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk siswa SMA terpilih dipastikan akan diberikan oleh Pemprov Jabar pada 2013 dan hanya akan diberikan pada siswa miskin saja.

"Makanya, istilahnya BOS siswa SMA terpilih. Program ini di 2013 kan rancangannya sudah ok. Kalau ternyata belum ada nanti kami masukkan," kata dia.

Pihaknya menjelaskan, program BOS untuk siswa SMA ini tak akan diberlakukan pada seluruh siswa yakni hanya bagi siswa yang tidak mampu saja supaya siswa yang tidak mampu memiliki kesempatan yang sama dengan yang mampu.

Ia menambahkan angka partisipasi masyarakat Jabar untuk tingkat SMA masih cukup kecil yakni pada 2008 hanya 51 persen.

"Ini artinya, masih ada 49 persen masyarakat di Jabar yang tak sekolah di tingkat SLTA," katanya.

Akan tetapi, kata Heryawan, pada 2011, angka partisipasi tersebut meningkat menjadi 61 persen sehingga masih ada sekitar 39 persen siswa SLTA di Jabar yang belum sekolah," katanya.

***3***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012