Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menyusun strategi untuk mewujudkan wilayahnya bebas stunting dengan cara menghindari persoalan yang dapat mengganggu pertumbuhan anak.

"Kami bertekad menjadikan Kabupaten Bogor bebas stunting. Intervensi gizi spesifik dan sensitif terus diupayakan dalam mendukung Bogor Bebas Stunting (Gobest)," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan di Bogor, Senin.

Baca juga: Bima Arya ingatkan persoalan kesehatan saat ini bukan hanya COVID-19

Menurutnya, Pemkab Bogor melakukan strategi konvergensi, baik intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif. Strategi tersebut melibatkan berbagai stakeholder dan berbagai sumber pendanaan.

Iwan menyebutkan, angka stunting di Kabupaten Bogor sudah mengalami penurunan sekitar 850 ribu balita dari tahun 2019 hingga akhir tahun 2021. Secara persentase, angka stunting menurun dari sebanyak 32,9 persen menjadi 12,69 persen.

"Keikutsertaan Pemkab Bogor dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan kompetitif yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menjadi peluang terwujudnya percepatan Gobest melalui tiga kegiatan utama," kata Iwan.
Ia menerangkan, tiga kegiatan utama yang diusulkan Pemkab Bogor yaitu pertama, pemeriksaan anemia pada remaja putri dan ibu hamil dan pengadaan alat ukur antropometri kit.

Kemudian, kedua yaitu pemberdayaan masyarakat miskin berbasis komunitas menuju mandiri. Usulan ketiga, pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional antar desa dan pembangunan tangki septik individual.

Baca juga: Pencegahan dan penanganan "stunting" di Kota Bogor melalui puskesmas

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022