ANTARAJAWABARAT.com,25/6 - Menteri Agama Suryadharma Ali berharap madrasah dan pesantren dapat menjadi bagian dari pendidikan yang mengutamakan pembangunan karakter peserta didik.
Dalam pidatonya ketika membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional di Hotel Haris, Bandung, Senin, Suryadharma meminta agar madrasah tidak menghilangkan ciri khas ke-Islaman dalam metode pembelajaran mereka meski kini telah menjadi salah satu arus utama dalam sistem pendidikan nasional.
Dengan mempertahankan ciri khas ke-Islaman, menurut Suryadharma, madrasah dan pesantren dapat memainkan peran penting dalam pembangunan karakter di tengah kondisi dekadensi moral dan menurunnya integritas bangsa saat ini.
"Ciri khas ke-Islaman yang melekat pada madrasah memainkan peran penting dalam pembangunan karakter bangsa seiring dekadensi moral dan menurunnya integritas bangsa," katanya.
Madrasah dan pesantren, lanjut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, juga harus menerapkan metodologi pendidikan berkarakter berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa.
"Kita sering mendengar keluhan, ungkapan-ungkapan problematik yang disampaikan tokoh-tokoh bangsa bahwa terjadi dekadensi moral di mana-mana dan proses menghilangnya nilai-nilai kebangsaan serta kesantunan masyarakat yang mulai meluntur. Jawaban atas persoalan ini tidak lain adalah madrasah," tutur Suryadharma.
Karena, menurut dia, madrasah memelajari agama lebih baik dibanding sekolah lain.
"Saya yakin seyakin-yakinnya madrasah adalah kekuatan pendidikan Indonesia untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Suryadharma karena itu meminta para guru madrasah untuk senantiasa mengedepankan mutu dalam menyelenggarakan pendidikan.
Ia pun menyampaikan kebanggaannya kepada madrasah karena banyak siswanya yang memenangi olimpiade sains di luar negeri seraya mempertahankan prestasi sebagai penghafal Al Quran.
Suryadharma juga menyebutkan tingkat rata-rata kelulusan Ujian Nasional 2012 madrasah lebih baik dibanding sekolah umum. Menurut dia, tingkat kelulusan madrasah tsanawiyah 0,15 persen lebih tinggi dibanding sekolah umum. Sedangkan madrasah aliyah lebih tinggi 0,09 persen dibanding sekolah swasta setara dan 0,15 persen lebih tinggi dibanding sekolah negeri setara. ***3***
Diah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Dalam pidatonya ketika membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional di Hotel Haris, Bandung, Senin, Suryadharma meminta agar madrasah tidak menghilangkan ciri khas ke-Islaman dalam metode pembelajaran mereka meski kini telah menjadi salah satu arus utama dalam sistem pendidikan nasional.
Dengan mempertahankan ciri khas ke-Islaman, menurut Suryadharma, madrasah dan pesantren dapat memainkan peran penting dalam pembangunan karakter di tengah kondisi dekadensi moral dan menurunnya integritas bangsa saat ini.
"Ciri khas ke-Islaman yang melekat pada madrasah memainkan peran penting dalam pembangunan karakter bangsa seiring dekadensi moral dan menurunnya integritas bangsa," katanya.
Madrasah dan pesantren, lanjut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, juga harus menerapkan metodologi pendidikan berkarakter berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa.
"Kita sering mendengar keluhan, ungkapan-ungkapan problematik yang disampaikan tokoh-tokoh bangsa bahwa terjadi dekadensi moral di mana-mana dan proses menghilangnya nilai-nilai kebangsaan serta kesantunan masyarakat yang mulai meluntur. Jawaban atas persoalan ini tidak lain adalah madrasah," tutur Suryadharma.
Karena, menurut dia, madrasah memelajari agama lebih baik dibanding sekolah lain.
"Saya yakin seyakin-yakinnya madrasah adalah kekuatan pendidikan Indonesia untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Suryadharma karena itu meminta para guru madrasah untuk senantiasa mengedepankan mutu dalam menyelenggarakan pendidikan.
Ia pun menyampaikan kebanggaannya kepada madrasah karena banyak siswanya yang memenangi olimpiade sains di luar negeri seraya mempertahankan prestasi sebagai penghafal Al Quran.
Suryadharma juga menyebutkan tingkat rata-rata kelulusan Ujian Nasional 2012 madrasah lebih baik dibanding sekolah umum. Menurut dia, tingkat kelulusan madrasah tsanawiyah 0,15 persen lebih tinggi dibanding sekolah umum. Sedangkan madrasah aliyah lebih tinggi 0,09 persen dibanding sekolah swasta setara dan 0,15 persen lebih tinggi dibanding sekolah negeri setara. ***3***
Diah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012