Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mengimbau pemudik yang melintas di jalur utama Cianjur, untuk ekstra hati-hati karena masih tingginya curah hujan dan rawan terjadi bencana alam longsor yang banyak terdapat di sepanjang jalur mudik.

Sekretaris BPBD Cianjur, Jawa Barat, Rudi Wibowo saat dihubungi Kamis, mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG curah hujan masih tinggi hingga awak bulan Mei, sehingga resiko terjadinya bencana alam sangat tinggi terlebih Cianjur termasuk zona merah bencana Jabar.

"Seiring meningkatnya volume pemudik yang melintas termasuk tujuan kecamatan di Cianjur, sedangkan selama ini semua wilayah Cianjur masuk dalam zona merah bencana alam tertinggi di Jabar, sehingga kerawanan ini harus menjadi kewaspadaan semua kalangan," katanya.

Baca juga: Disparpora Cianjur rekomendasikan tempat wisata untuk melepas lelah pemudik

Termasuk pada saat mudik lebaran dengan curah hujan yang masih tinggi, sehingga beresiko terjadinya bencana masih sangat tinggi, sehingga pihaknya mendirikan posko penanganan dan siaga bersama di sejumlah titik di sepanjang jalur mudik mulai dari utara hingga selatan.

Posko tersebut, berfungsi sebagai pos pengawasan serta penanganan cepat ketika terjadi bencana, didirikan di empat titik rawan termasuk di jalur utama Cianjur-Bandung dan jalur selatan. Puluhan petugas dibantu seribuan relawan disiagakan selama musim mudik lebaran.

Baca juga: Kendaraan pemudik di jalur Cianjur-Sindangbarang meningkat

"Kita mendirikan posko di sejumlah titik sebagai upaya cepat penanganan dan evakuasi ketika dibutuhkan, seribuan relawan dan petugas di siagakan selama musik mudik dan balik lebaran. Meski harapan kita tidak ada bencana alam yang terjadi," katanya.

Ia menambahkan, untuk titik rawan bencana yang harus diwaspadai pemudik saat melintas mulai dari kawasan Puncak Pass, Jalan Raya Cugenang-Cianjur, jalur selatan mulai dari Campaka hingga Pagelaran dimana terdapat wilayah rawan longsor dan banjir.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022