BPBD Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga dan pengguna jalan yang melintas di sejumlah wilayah rawan bencana di Cianjur, untuk tetap waspada dan ekstra hati-hati karena curah hujan diperkirakan masih tinggi terutama menjelang malam hari hingga akhir bulan April.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Rabu, mengatakan sejak beberapa hari terakhir terutama saat petang hingga malan menjelang, curah hujan dengan intensitas lebih dari dua jam melanda sebagian besar wilayah Cianjur, sehingga rawan terjadi bencana alam.
Baca juga: Kantor Pos Cianjur cairkan Rp15 miliar uang kiriman pekerja migran
"Cianjur masuk dalam peta rawan bencana tertinggi di Jabar, sehingga sebagian besar wilayah masuk dalam kategori rawan bencana alam mulai dari banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, status siaga bencana masih di terapkan di Cianjur karena berdasarkan keterangan dari BMKG curah hujan masih tetap tingi hingga akhir bulan April, sehingga dapat menyebabkan terjadinya bencana, meski hingga pekan ini, pihaknya belum mendapat laporan.
Namun sejumlah bencana alam longsor kecil dilaporkan melanda beberapa kecamatan di bagian utara dan selatan Cianjur, terutama di tebing rawan longsor yang banyak terdapat di sepanjang jalur utama hingga selatan, sehingga pengguna jalan dan warga diimbau waspada dan jeli membaca tanda alam.
"Kami siagakan seribuan relawan di masing-masing desa yang masuk wilayah rawan dan rentan terjadi bencana, selain mengimbau mereka bertugas untuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya.
Baca juga: Alasan kepala puskesmas di Cianjur dilarang mudik Lebaran
Ia menambahkan, khusus untuk pengendara dengan tujuan mudik, pihaknya selalu mengimbau agar lebih hati-hati dan waspada serta lebih baik berhenti ketika hujan turun deras sehingga dapat mengganggu pandangan mata saat berkendara.
"Malam ini, hujan turun deras di sebagian besar wilayah Cianjur, khusus untuk pemudik lebih baik mencari tempat berhenti yang aman dan tidak di bawah pohon besar yang rawan tumbang. Kami tetap siaga hingga lebaran nanti, untuk melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo saat dihubungi Rabu, mengatakan sejak beberapa hari terakhir terutama saat petang hingga malan menjelang, curah hujan dengan intensitas lebih dari dua jam melanda sebagian besar wilayah Cianjur, sehingga rawan terjadi bencana alam.
Baca juga: Kantor Pos Cianjur cairkan Rp15 miliar uang kiriman pekerja migran
"Cianjur masuk dalam peta rawan bencana tertinggi di Jabar, sehingga sebagian besar wilayah masuk dalam kategori rawan bencana alam mulai dari banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin puting beliung, terutama saat hujan turun deras dengan intensitas tinggi," katanya.
Hingga saat ini, tutur dia, status siaga bencana masih di terapkan di Cianjur karena berdasarkan keterangan dari BMKG curah hujan masih tetap tingi hingga akhir bulan April, sehingga dapat menyebabkan terjadinya bencana, meski hingga pekan ini, pihaknya belum mendapat laporan.
Namun sejumlah bencana alam longsor kecil dilaporkan melanda beberapa kecamatan di bagian utara dan selatan Cianjur, terutama di tebing rawan longsor yang banyak terdapat di sepanjang jalur utama hingga selatan, sehingga pengguna jalan dan warga diimbau waspada dan jeli membaca tanda alam.
"Kami siagakan seribuan relawan di masing-masing desa yang masuk wilayah rawan dan rentan terjadi bencana, selain mengimbau mereka bertugas untuk melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana," katanya.
Baca juga: Alasan kepala puskesmas di Cianjur dilarang mudik Lebaran
Ia menambahkan, khusus untuk pengendara dengan tujuan mudik, pihaknya selalu mengimbau agar lebih hati-hati dan waspada serta lebih baik berhenti ketika hujan turun deras sehingga dapat mengganggu pandangan mata saat berkendara.
"Malam ini, hujan turun deras di sebagian besar wilayah Cianjur, khusus untuk pemudik lebih baik mencari tempat berhenti yang aman dan tidak di bawah pohon besar yang rawan tumbang. Kami tetap siaga hingga lebaran nanti, untuk melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022