Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat ditopang data ekonomi domestik yang relatif solid.

Rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.363 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.366 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah terdepresiasi 0,33 persen pada triwulan I 2022, kata Sri Mulyani

Analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, rupiah sangat solid di tengah penguatan besar dolar AS.

"Rupiah masih terdukung oleh data ekonomi yang solid salah satunya data pada Senin lalu yang menunjukkan penjualan retail tumbuh 12,9 persen," ujar Lukman.

Data penjualan eceran atau ritel tumbuh 12,9 persen pada Februari 2022, menyusul pertumbuhan 15,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Dengan demikian, penjualan eceran sudah mencatatkan pertumbuhan positif selama lima bulan beruntun.

Selain itu, lanjut Lukman, kembali naiknya harga-harga komoditas terutama batu bara, juga mendukung rupiah dengan ekspektasi neraca perdagangan mengalami surplus.

Baca juga: Kurs Rupiah menguat usai rilis data inflasi AS

"Neraca perdagangan diperkirakan akan kembali surplus besar 2 miliar dolar AS," kata Lukman.

Lukman menambahkan, perkembangan jumlah kasus COVID-19 yang semakin rendah, juga menopang pergerakan rupiah.
Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Selasa (12/4) kemarin mencapai 1.455 kasus dengan total kasus aktif mencapai 67.975 juta kasus.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.369 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.358 per dolar AS hingga Rp14.372 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.359 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.364 per dolar AS.

Baca juga: Kurs Rupiah melemah tipis dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022