Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jabar, segera memulangkan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) berasal dari daerah itu yang meninggal dunia di Arab Saudi setelah ditelantarkan majikan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Cianjur Yani Yuliawati di Cianjur, Kamis, mengatakan pekerja migran asal Cianjur yang sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit di Arab Saudi, akhirnya meninggal dunia.
"Kami mendapat laporan kalau pekerja migran atas nama Lilis Komariah (47), warga Kecamatan Karangtengah yang diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI, akhirnya meninggal dunia, terkait pemakaman hingga pemenuhan haknya akan kita upayakan," katanya.
Namun, pihaknya masih menunggu keputusan keluarga apakah jenazah akan dimakamkan di Cianjur atau di Arab Saudi, sedangkan terkait haknya yang belum dibayarkan, pihak dinas akan berkoordinasi dengan KBRI.
"Kami akan mendorong pemenuhan hak selama Lilis bekerja di sana," katanya.
Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Cianjur Ali Hildan mengatakan sudah mendapat laporan dari KBRI terkait adanya pekerja migran asal Cianjur meninggal dunia setelah diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI Arab Saudi, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit setempat.
"Korban berangkat menggunakan visa ziarah atau berangkat secara nonprosedural, sehingga pihak terkait sempat kesulitan untuk menghubungi keluarga. Saat ditemukan di depan kantor KBRI, korban dalam kondisi setengah sadar karena sakit yang diderita cukup parah," katanya.
Setelah tiga hari menjalani perawatan, Lilis meninggal dunia di rumah sakit. Pekerja migran yang baru bekerja Februari 2022 diterlantarkan oleh majikan, sehingga pihaknya akan menuntut pihak sponsor dan majikan untuk bertanggungjawab.
"Mau berangkat secara prosedural atau nonprosedural ini membuktikan kalau masih banyak oknum jasa tenaga kerja yang bermain karena moratorium masih berjalan, ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Pengembangan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Cianjur Yani Yuliawati di Cianjur, Kamis, mengatakan pekerja migran asal Cianjur yang sempat menjalani perawatan selama beberapa hari di rumah sakit di Arab Saudi, akhirnya meninggal dunia.
"Kami mendapat laporan kalau pekerja migran atas nama Lilis Komariah (47), warga Kecamatan Karangtengah yang diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI, akhirnya meninggal dunia, terkait pemakaman hingga pemenuhan haknya akan kita upayakan," katanya.
Namun, pihaknya masih menunggu keputusan keluarga apakah jenazah akan dimakamkan di Cianjur atau di Arab Saudi, sedangkan terkait haknya yang belum dibayarkan, pihak dinas akan berkoordinasi dengan KBRI.
"Kami akan mendorong pemenuhan hak selama Lilis bekerja di sana," katanya.
Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya Pembaharuan (Astakira) Cianjur Ali Hildan mengatakan sudah mendapat laporan dari KBRI terkait adanya pekerja migran asal Cianjur meninggal dunia setelah diterlantarkan dalam kondisi sakit di depan kantor KBRI Arab Saudi, sehingga langsung dibawa ke rumah sakit setempat.
"Korban berangkat menggunakan visa ziarah atau berangkat secara nonprosedural, sehingga pihak terkait sempat kesulitan untuk menghubungi keluarga. Saat ditemukan di depan kantor KBRI, korban dalam kondisi setengah sadar karena sakit yang diderita cukup parah," katanya.
Setelah tiga hari menjalani perawatan, Lilis meninggal dunia di rumah sakit. Pekerja migran yang baru bekerja Februari 2022 diterlantarkan oleh majikan, sehingga pihaknya akan menuntut pihak sponsor dan majikan untuk bertanggungjawab.
"Mau berangkat secara prosedural atau nonprosedural ini membuktikan kalau masih banyak oknum jasa tenaga kerja yang bermain karena moratorium masih berjalan, ini harus menjadi perhatian semua pihak, terutama pemerintah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022