Cirebon, 19/3 (ANTARA) - Pestisida nabati berbahan tembakau lokal mampu mengatasi serangan hama wereng di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, cukup efektif dan ekonomis dibandingkan obat pertanian lain yang mengandung bahan kimia.
Ir Ade Hasan Msi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Senin mengatakan, pestisida berbahan alami dari tembakau lokal yang dicampurkan dengan gadung mampu mengatasi serangan hawa wereng di Kabupaten Cirebon, padahal sebelumnya petani sudah mencoba dengan obat lain namun hasilnya kurang maksimal.
Menurut Ade, penggunaan pestisida berbahan alami seperti tembakau rendah bahaya, ramah lingkungan, selain itu hemat biaya dibandingkan obat memberantas wereng kimia, bahan baku cukup melimpah karena tanaman tembakau potensial dikembangkan di Cirebon.
Ia menjelaskan, lahan satu hektare petani hanya membutuhkan sekitar lima kilogram tembakau kering, harga tembakau Rp15 ribu per kilogram, satu kali penyemprotan butuh biaya Rp75 ribu, sedangkan obat pemberantas hama kimia bisa mencapai Rp200 ribu.
Petani padi di Kabupaten Cirebon, kata Ade, tidak akan kekurangan bahan baku tembakau, karena lahan tanam tembakau lokal sekitar 135 hektare, hasilnya sebagian untuk bahan rokok sisanya untuk pembuatan pestisida tembakau.
Kurnia, seorang petani setempat mengaku, pestisida berbahan tembakau mampu mengatasi serangan hawa wereng, selain hemat juga ramah lingkungan.
Ia menjelaskan, pestisida berbahan tembakau mudah didapatkan, selain itu rendah bahaya bahkan jika sering digunakan hama tikus berkurang, kendalanya petani belum mengenal pestisida nabati tersebut padahal sangat membantu mereka.***2***
(T.KR-EJS/B/S006/S006) 19-03-2012 16:08:36
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012
Ir Ade Hasan Msi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon kepada wartawan di Cirebon, Senin mengatakan, pestisida berbahan alami dari tembakau lokal yang dicampurkan dengan gadung mampu mengatasi serangan hawa wereng di Kabupaten Cirebon, padahal sebelumnya petani sudah mencoba dengan obat lain namun hasilnya kurang maksimal.
Menurut Ade, penggunaan pestisida berbahan alami seperti tembakau rendah bahaya, ramah lingkungan, selain itu hemat biaya dibandingkan obat memberantas wereng kimia, bahan baku cukup melimpah karena tanaman tembakau potensial dikembangkan di Cirebon.
Ia menjelaskan, lahan satu hektare petani hanya membutuhkan sekitar lima kilogram tembakau kering, harga tembakau Rp15 ribu per kilogram, satu kali penyemprotan butuh biaya Rp75 ribu, sedangkan obat pemberantas hama kimia bisa mencapai Rp200 ribu.
Petani padi di Kabupaten Cirebon, kata Ade, tidak akan kekurangan bahan baku tembakau, karena lahan tanam tembakau lokal sekitar 135 hektare, hasilnya sebagian untuk bahan rokok sisanya untuk pembuatan pestisida tembakau.
Kurnia, seorang petani setempat mengaku, pestisida berbahan tembakau mampu mengatasi serangan hawa wereng, selain hemat juga ramah lingkungan.
Ia menjelaskan, pestisida berbahan tembakau mudah didapatkan, selain itu rendah bahaya bahkan jika sering digunakan hama tikus berkurang, kendalanya petani belum mengenal pestisida nabati tersebut padahal sangat membantu mereka.***2***
(T.KR-EJS/B/S006/S006) 19-03-2012 16:08:36
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2012