Pemda Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Disperindag Jabar, BUMD PT Agro Jabar dan pihak terkait lainnya menggelar operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jumat.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memantau langsung pelaksanaan operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang tersebut.
Baca juga: Pemkab Cianjur berkoordinasi dengan Pemprov Jabar soal minyak goreng
Wagub Jabar menjelaskan, pada operasi pasar kali ini diturunkan sebanyak 1.500 liter dan masyarakat paling banyak diperbolehkan mengambil dua botol atau dua liter dengan harga Rp14.000 per liter atau per kemasan.
Sebelumnya sempat ramai diberitakan, bahwa operasi pasar yang hendak digelar di Pamanukan batal.
Wagub memberikan klarifikasi, bahwa operasi pasar yang sedianya dilaksanakan beberapa hari lalu dijadwal ulang, yang kemudian dilaksanakan pada hari ini.
"Operasi pasar yang sedianya digelar kemarin bukan batal, melainkan dijadwal ulang karena ada sedikit kendala," jelas Uu.
Wagub Uu menuturkan, operasi pasar yang digelar hari ini merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dapur masyarakat, yakni minyak goreng, terutama menjelang bulan Suci Ramadhan.
Baca juga: Masyarakat keluhkan kelangkaan minyak goreng saat reses DPRD Jawa Barat
"Ini ikhtiar dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng, terutama menghadapi bulan suci Ramadhan," katanya.
Masyarakat pun bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah tanpa perlu membawa KTP sebagai persyaratan.
"Kayak ke warung saja, tinggal membawa uang, tapi tidak boleh ambil lebih dari dua liter untuk membeli minyak murah ini," ujarnya.
Pak Uu juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada minyak goreng karena terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng.
"Untuk memenuhi kebutuhan jangan selalu tergantung pada minyak goreng karena memasak bisa dengan dikukus, dipais, dibakar, dan banyak cara lainnya. Orang tua kita dulu tidak semuanya pakai minyak sayur, apalagi usia di atas 45-50 tahunan itu rawan. Kalau terlalu banyak minyak kan juga bisa kolesterol," tambahnya.
Baca juga: Ombudsman Jabar temukan minyak goreng masih langka di pasaran
Menjelang bulan suci Ramadan, Pak Uu pun mendoakan masyarakat agar bisa beribadah dengan tenang, serta menjalankan ibadah dengan penuh keberkahan.
Seorang warga Pamanukan, Ai, mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng di daerahnya. Ia merasakan operasi pasar membantunya mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
"Saya senang dengan adanya operasi minyak goreng ini, memudahkan kami ibu-ibu untuk dapat minyak goreng," kata Ai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memantau langsung pelaksanaan operasi pasar minyak goreng yang digelar di Kantor Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang tersebut.
Baca juga: Pemkab Cianjur berkoordinasi dengan Pemprov Jabar soal minyak goreng
Wagub Jabar menjelaskan, pada operasi pasar kali ini diturunkan sebanyak 1.500 liter dan masyarakat paling banyak diperbolehkan mengambil dua botol atau dua liter dengan harga Rp14.000 per liter atau per kemasan.
Sebelumnya sempat ramai diberitakan, bahwa operasi pasar yang hendak digelar di Pamanukan batal.
Wagub memberikan klarifikasi, bahwa operasi pasar yang sedianya dilaksanakan beberapa hari lalu dijadwal ulang, yang kemudian dilaksanakan pada hari ini.
"Operasi pasar yang sedianya digelar kemarin bukan batal, melainkan dijadwal ulang karena ada sedikit kendala," jelas Uu.
Wagub Uu menuturkan, operasi pasar yang digelar hari ini merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dapur masyarakat, yakni minyak goreng, terutama menjelang bulan Suci Ramadhan.
Baca juga: Masyarakat keluhkan kelangkaan minyak goreng saat reses DPRD Jawa Barat
"Ini ikhtiar dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terkait minyak goreng, terutama menghadapi bulan suci Ramadhan," katanya.
Masyarakat pun bisa mendapatkan minyak goreng dengan mudah tanpa perlu membawa KTP sebagai persyaratan.
"Kayak ke warung saja, tinggal membawa uang, tapi tidak boleh ambil lebih dari dua liter untuk membeli minyak murah ini," ujarnya.
Pak Uu juga mengingatkan masyarakat agar tidak terlalu bergantung pada minyak goreng karena terdapat metode memasak lainnya yang juga sehat dibandingkan memasak dengan menggoreng.
"Untuk memenuhi kebutuhan jangan selalu tergantung pada minyak goreng karena memasak bisa dengan dikukus, dipais, dibakar, dan banyak cara lainnya. Orang tua kita dulu tidak semuanya pakai minyak sayur, apalagi usia di atas 45-50 tahunan itu rawan. Kalau terlalu banyak minyak kan juga bisa kolesterol," tambahnya.
Baca juga: Ombudsman Jabar temukan minyak goreng masih langka di pasaran
Menjelang bulan suci Ramadan, Pak Uu pun mendoakan masyarakat agar bisa beribadah dengan tenang, serta menjalankan ibadah dengan penuh keberkahan.
Seorang warga Pamanukan, Ai, mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng di daerahnya. Ia merasakan operasi pasar membantunya mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
"Saya senang dengan adanya operasi minyak goreng ini, memudahkan kami ibu-ibu untuk dapat minyak goreng," kata Ai.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022