Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin diprediksi bergerak datar seiring masih naiknya harga komoditas global.
IHSG dibuka melemah 23,01 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.905,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,76 poin atau 0,48 persen ke posisi 989,29.
Baca juga: IHSG BEI menguat di tengah anjloknya bursa kawasan dan global
"IHSG masih memiliki peluang untuk menguat melihat harga komoditas yang belum kunjung turun, sementara dunia mengalami gejolak tinggi sehingga menciptakan dua sentimen yang saling bertolak belakang," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pergerakan IHSG diperkirakan relatif datar dengan kecenderungan menguat selama sektor energi mampu naik tinggi.
IHSG awal pekan ini diproyeksi bergerak di kisaran 6.870 hingga 6.960.
Sepanjang pekan lalu, terjadi penguatan sebesar 0,12 persen. Meskipun demikian IHSG masih mampu mengalami penguatan di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina.
Perdagangan selama sepekan kemarin hanya tiga hari sehingga pelemahan yang terjadi secara global mungkin tidak tergambar di Indonesia.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan konsolidasi dibayangi ketegangan di Ukraina
Penguatan pada IHSG disebabkan karena meningkatnya berbagai harga komoditas seperti batubara, minyak bumi, CPO, serta logam lainnya,
Dari bursa AS, pelemahan terjadi pada seluruh indeks di tengah membaiknya data ketenagakerjaan di sana.
Pelemahan masih ditenggarai oleh ketegangan perang Rusia-Ukraina, di mana pada Minggu (6/3) Rusia menyerang dan menduduki PLTN Ukraina, sehingga para investor menarik investasi mereka dari aset-aset yang berisiko seperti saham ke aset yang lebih aman seperti obligasi ataupun emas.
Sementara itu, pada Senin pagi ini dari bursa Asia sudah diperdagangkan di zona negatif yang lumayan dalam.
Pelemahan pada mayoritas bursa Kawasan Asia masih disebabkan karena ancaman perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian secara global.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 943,19 poin atau 3,63 persen ke 25.042,28, indeks Hang Seng turun 1.047,4 poin atau 4,78 persen ke 20.857,89, dan Straits Times terkoreksi 22,84 poin atau 0,71 persen ke 3.203,94.
Baca juga: IHSG BEI jelang Hari Raya Nyepi melemah, dipicu aksi ambil untung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
IHSG dibuka melemah 23,01 poin atau 0,33 persen ke posisi 6.905,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,76 poin atau 0,48 persen ke posisi 989,29.
Baca juga: IHSG BEI menguat di tengah anjloknya bursa kawasan dan global
"IHSG masih memiliki peluang untuk menguat melihat harga komoditas yang belum kunjung turun, sementara dunia mengalami gejolak tinggi sehingga menciptakan dua sentimen yang saling bertolak belakang," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pergerakan IHSG diperkirakan relatif datar dengan kecenderungan menguat selama sektor energi mampu naik tinggi.
IHSG awal pekan ini diproyeksi bergerak di kisaran 6.870 hingga 6.960.
Sepanjang pekan lalu, terjadi penguatan sebesar 0,12 persen. Meskipun demikian IHSG masih mampu mengalami penguatan di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina.
Perdagangan selama sepekan kemarin hanya tiga hari sehingga pelemahan yang terjadi secara global mungkin tidak tergambar di Indonesia.
Baca juga: IHSG BEI diperkirakan konsolidasi dibayangi ketegangan di Ukraina
Penguatan pada IHSG disebabkan karena meningkatnya berbagai harga komoditas seperti batubara, minyak bumi, CPO, serta logam lainnya,
Dari bursa AS, pelemahan terjadi pada seluruh indeks di tengah membaiknya data ketenagakerjaan di sana.
Pelemahan masih ditenggarai oleh ketegangan perang Rusia-Ukraina, di mana pada Minggu (6/3) Rusia menyerang dan menduduki PLTN Ukraina, sehingga para investor menarik investasi mereka dari aset-aset yang berisiko seperti saham ke aset yang lebih aman seperti obligasi ataupun emas.
Sementara itu, pada Senin pagi ini dari bursa Asia sudah diperdagangkan di zona negatif yang lumayan dalam.
Pelemahan pada mayoritas bursa Kawasan Asia masih disebabkan karena ancaman perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian secara global.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 943,19 poin atau 3,63 persen ke 25.042,28, indeks Hang Seng turun 1.047,4 poin atau 4,78 persen ke 20.857,89, dan Straits Times terkoreksi 22,84 poin atau 0,71 persen ke 3.203,94.
Baca juga: IHSG BEI jelang Hari Raya Nyepi melemah, dipicu aksi ambil untung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022